Sabtu, 22 Oktober 2016

HIDUP ADALAH TENTANG MENANGGUNG RESIKO



Kita seringkali mendengar orang berkata ‘jangan takut akan resiko. Ketakutan itu sebagian besar tak terbukti’. Namun, hal tersebut tak lantas membuat kita berani. Mungkin karena sangkin klise nya kata-kata tersebut, atau memang menerapkan apa yang disampaikan pesan bijak itu tak mudah. 

Hidup adalah tentang memilih resiko dan menanggung konsekuensinya. Bayangkan, ada orang yang sedari kecil hingga dewasa tak pernah berani ambil keputusan karena takut untuk ambil resiko. Kira-kira, apa yang akan terjadi? Ketika masih kecil, hal tersebut mungkin tak berdampak begitu signifikan terhadap kehidupannya, karena semasa kecil banyak tanggungjawab yang diambil alih oleh orangtua. Namun, hidup berkembang, dan tugas perkembangan dalam hidup pun semakin berkembang baik ragam maupun level kesulitannya. Apakah karena orang tersebut yang tak mau memgambil resiko kemudian bisa bebas dari resiko? Jawabannya tentu tidak. Dia tak memilih resiko, tapi sebuah resiko akan tertimpakan kepadanya secara dengan sendirinya. 


Ada orang yang tak berani memutuskan untuk menikah karena takut ditolak oleh orang yang dilamarnya. Apakah hal tersebut menghindarkannya dari resiko? Tidak juga. Resiko paling mungkin yang akan terjadi adalah dia akan menjadi perawan / bujang tua, dan itu biasanya menimbulkan konsekuensi sosial yang nyeri di jiwa. Ada orang yang tak berani mengambil keputusan meminang orang yang enjadi dambaannya, hanya karena merasa yang didambakan memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi daripada dia. Lebih berpendidikan, lebih kaya, sangat rupawan dan sepertinya layak mendapatkan yang setara rupawannya, lebih berpengalaman, lebih cerdas, dan lebih2 lainnya. Akhirnya, dia memutuskan melamar orang yang memiliki kriteria di bawah standar yang dimilikinya. Apakah hal tersbut menghindarkannya dari resiko? Tidak juga. Ada potensi kekecewaan di kemudian hari, ‘‘mengapa dulu tak mengambil keputusan besar memberanikan diri melamar si dia. Padahal bisajadi dia menerimaku’’. Setidaknya itu dialog batin yang sangat potensial muncul dalam benaknya dikemudian hari pada saat segalanya relatif sudah terlambat. Jangan ditanya apakah dialog batin tersebut tak mengganggu kenyamana hidupnya dan keharmonisan kehidupan rumahtangganya yang sudah dijalankan. Itu akan menjadi teror baik di siang maupun malam hari. 

Ada orang yang lebih memilih bermimpi membuka kios bensin kecil-kecila daripada bermimpi membuka pom bensin. Tentu lebih mudah untuk mewujudkan impian membuka kios kecil tersebut. Namun, resikonya juga besar. Kios bensin kecil rentan ditiru banyak orang, karena hanya membutuhkan modal kecil. Ketika banyak orang yang menggeluti usaha jual bensin kecil-kecilan tersebut hingga persaingan semakin sengit, maka kios bensinnya rentan bangkrut. Bermimpi membuka pom bensi memang hal yang mengandung resiko besar. Namun ketika bersungguh-sungguh berusaha dan mau menebus harga yang harus dibayar untuk mewujudkannya, maka bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Setidaknya, persaingan pom bensin tak sebegitu sengitnya dengan kios bensin kecil-kecilan. Pom bensin di tiap daerah biasanya jumlahnya relatif sedikit, yang berkecimpung sedikit, persaingan pun tak begitu ketat. 

Ada seorang pemuda yang berdiam diri tak mau bekerja maupun menjalankan usaha karena tak mau ambil resiko, dan lebih memilih menggantungkan diri pada kekayaan warisan orang tua. Apakah keputusannya tersebut menghindarkannya dari resiko? Tidak juga. Minimal resiko moral akan dia tanggung, sebagai anak pemalas dan penghabis harta orangtua semata. 


Banyak orang tak berani bermimpi dan mengmabil keputusan besar karena takut resiko yang bakal diambil. Akhirnya mereka mengambil resiko kecil. Padahal, resiko kecil yang diambil pun sebenarnya mengandung resiko besar. Baik kita memutuskan mengambil atau tidak mengambil keputusan yang beresiko, tak akan menghindarkan kita dari resiko. Jika kit tidak memilih resiko, maka akan dipilihkan suatu resiko buat kita secara otomatis oleh kehidupan. Maka, mari memilih resiko yang berdampak kebaikan besar terhadap hidup kita maupun terhadap orang-orang yang kita cintai. Karena hidup itu memang isinya tentang menanggung resiko, entah kita mau atau tidak. 

Gambar: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar