Jadi si Julio kayaknya enak ya. Bisnis ekspor nya
jalan dan sukses. Yayasan amal nya jalan dan semakin hari semakin bertambah
target sasaran donasinya. Bebebrapa bulan sekali dia pergi ke luar negeri untuk
bertemu client sembari jalan-jalan. Andai dia mau, dia bisa umroh atau
mengumrohkan orang tiap bulan. Semua kebutuhan sanak familinya dicukupinya. Bahkan
dia punya banyak anak asuh yang disekolahkannya di berbagai lembaga pendidikan.
Enak ya jadi si Julio. Popularitasnya meningkat,
seiring dengan meningkatnya efektivitas personal branding yang dia upayakan. Setelah
sekian lama berjuang membuat system yang autopilot, kini kesibukannya hanyalah
membuat konten untuk edukasi melalui berbagai kanal media sosial. Gak kebayang
berapa banyak amal yang dia buat melalui ilmu-ilmu penuh manfaat yang berdampak
luas nan signifikan bagi masyarakat luas.
Enak ya jadi si Julio. Setelah bisnis utamanya stabil,
kini dia bisa ekspansi ke bisnis lainnya. Soal modal dia tidak ada masalah. Kalaupun
harus rugi 10% dari total asset yang dimilikinya pun dia bisa nothing to lose,
karena dia punya strong capital.
Enak ya jadi si Julio. Dia bisa mengekspresikan diri
terjun dalam berbagai komunitas. Dia diterima di berbagai kalangan, karena
memang keberadannya benar-benar dirasa penting bagi banyak orang. Di saat
banyak orang eksis di berbagai komunitas untuk mendapatkan keuntungan material
dari komunitas-komunitas tersebut, Julio justru menghidupi berbagai komunitas
tesebut.
Enak ya jadi si Julio. Banyak langkah hidup yang dia
jalani yang benar-benar ada dalam kendalinya. Dia meredeka secara finansial. Dia
merdeka secara pikiran. Dia merdeka dari segala tekanan. Dia merdeka secara
waktu. Dia merdeka dalam memilih aktivitas apa pun yang dia mau. Dia benar-benar
merdeka.
Enak ya jadi si Julio. Mau berdonasi tiap minggu 50
juta, bisa. Mau menyantuni anak yatim sejumlah 2000 orang, bisa. Mau mendirikan
masjid besar yang jadi pusat kegiatan keislaman, bisa. Mau jalan-jalan ke
berbagai tempat di berbagai belahan dunia, bisa. Mau mewujudkan WISH LIST yang
telah dia buat, bisa. Mau ngasi uang ke pedagang keliling dengan jumlah yang
nilainya berkali lipat dari nilai barang yang dia beli, bisa. Banyak hal yang
dia bisa wujudkan. Mau ngasi hadiah istri berupa tas LV atau Gucci, bisa, meski
itu ndak begitu perlu. Mau nyekolahin anak ke skeolah berkualitas internasional,
bisa. Semua bisa dia lakukan. Bukan semua, lebih tepatnya adalah banyak hal
yang bisa dia lakukan.
Enak ya jadi si Julio. Jalan-jalan ke luar negeri
untuk nyari inspirasi dan peluang usaha yang dapat dieksekusi di dalam negeri
sambil nonton pertandingan Liga Champions, bisa. Sambil jalan-jalan, dia bisa give
charity dan beramal shodakoh lainnya. Cari orang-orang yang kurang beruntung yang
membutuhkan pertolongan. Dengan mudahnya dia menolong orang-orang tersebut
tanpa perhitungan.
Hidupnya si Julio benar-benar hidup yang idaman. kalo
si Julio saja bisa, orang lain pun pasti bisa, asal berdoa dan berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar