Rasanya seperti mimpi. Akhirnya kesampaian juga aku menginjakkan
kaki di tanah Australia. Setahun setengah ini aku berjibaku dengan
ketidakpastian. Bisa merasakan hidup di Australia lagi seperti hanya harapan. Masa
pandemic dan sikap pemerintah Australia selama ini telah mengubur harapan,
hingga aku putus asa dan tak yakin bisa berangkat ke Australia. Kini di hari
kedua aku berada di Australia, aku merasa seperti tidak nyata.
Benar kata orang bijak, bahwa teruslah berdoa. Paksakan
diri untuk meyakini bahwa apa yang diharapkan akan terwujud nyata, walau logika
seolah menutup semuanya. Alloh, Tuhan sang Maha penguasa atas semesta raya
memiliki kuasa untuk merubah segala situasi yang ada. Hal ini semakin membuatku
bersyukur, bahwa Alloh tak henti-hentinya memberiku karunia.
Australia sekarang masih terasa kental vibenya
sebagaimana Australia yang pertamakali
aku kenal dulu di tahun 2015. Aromanya khas, semerbak buah citrus yang
membuat pikiranku selalu terasosiasi dengan Australia setiap kali menciumnya. Udaranya
khas, lembut, dingin namun tetap nyaman. Aku merasa seperti I am now being right in the place where I belong.
Sepertinya aku bakal betah berlama-lama di sini. Sedihnya, hanya tersisa 6
bulan saja. Tapi taka pa. Masih tetap aku harus bersyukur diberi kesempatan
olehNya untuk bisa bersua dengan Australia.
Beruntungnya, aku mendapatkan tempat tinggal yang
penuh dengan orang-orang baik. Fathan, anak S1 yang selalu sigap membantuku
tanpa pamrih. Faqih, tetangga kamar, yang ternyata adalah adik dari temanku
sewaktu kuliah S1 dulu. Dunia terasa begitu sempit. Susah untuk aku menyebutnya
sebagai sebuah kebetulan. Ini semua scenario Alloh SWT. Pasti ada khikmah di
dalam setiap peristiwa yang digariskanNya.
Kini aku harus berfokus pada menyelesaikan studiku
dengan semaksimal yang aku mampu. HD adalah target nilai yang harus aku capai. Disertasi
ku harus mendekati sempurna. Tulisanku harus berkualitas dan dimanfaatkan oleh
banyak orang. Pikiran-pikiranku harus berdampak besar bagi pendidikan. Terimakasih
ya, Alloh. Aku bahagia. Aku berterimakasih atas semu yang Engkau karuniakan
kepadaku. Engkaulah yang maha segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar