Minggu, 19 Desember 2021

Alhamdulillah, akhirnya aku tiba di Australia

 

Rasanya seperti mimpi. Akhirnya kesampaian juga aku menginjakkan kaki di tanah Australia. Setahun setengah ini aku berjibaku dengan ketidakpastian. Bisa merasakan hidup di Australia lagi seperti hanya harapan. Masa pandemic dan sikap pemerintah Australia selama ini telah mengubur harapan, hingga aku putus asa dan tak yakin bisa berangkat ke Australia. Kini di hari kedua aku berada di Australia, aku merasa seperti tidak nyata.

Benar kata orang bijak, bahwa teruslah berdoa. Paksakan diri untuk meyakini bahwa apa yang diharapkan akan terwujud nyata, walau logika seolah menutup semuanya. Alloh, Tuhan sang Maha penguasa atas semesta raya memiliki kuasa untuk merubah segala situasi yang ada. Hal ini semakin membuatku bersyukur, bahwa Alloh tak henti-hentinya memberiku karunia.

Australia sekarang masih terasa kental vibenya sebagaimana Australia yang pertamakali  aku kenal dulu di tahun 2015. Aromanya khas, semerbak buah citrus yang membuat pikiranku selalu terasosiasi dengan Australia setiap kali menciumnya. Udaranya khas, lembut, dingin namun tetap nyaman. Aku merasa seperti I am now being right in the place where I belong. Sepertinya aku bakal betah berlama-lama di sini. Sedihnya, hanya tersisa 6 bulan saja. Tapi taka pa. Masih tetap aku harus bersyukur diberi kesempatan olehNya untuk bisa bersua dengan Australia.

Beruntungnya, aku mendapatkan tempat tinggal yang penuh dengan orang-orang baik. Fathan, anak S1 yang selalu sigap membantuku tanpa pamrih. Faqih, tetangga kamar, yang ternyata adalah adik dari temanku sewaktu kuliah S1 dulu. Dunia terasa begitu sempit. Susah untuk aku menyebutnya sebagai sebuah kebetulan. Ini semua scenario Alloh SWT. Pasti ada khikmah di dalam setiap peristiwa yang digariskanNya.

Kini aku harus berfokus pada menyelesaikan studiku dengan semaksimal yang aku mampu. HD adalah target nilai yang harus aku capai. Disertasi ku harus mendekati sempurna. Tulisanku harus berkualitas dan dimanfaatkan oleh banyak orang. Pikiran-pikiranku harus berdampak besar bagi pendidikan. Terimakasih ya, Alloh. Aku bahagia. Aku berterimakasih atas semu yang Engkau karuniakan kepadaku. Engkaulah yang maha segalanya.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar