Kamis, 06 Januari 2022

Aturan Lalu Lintas di Australia: Nyaman setelah terbiasa

 

Orang yang baru pertama kali tinggal di Australia mungkin memandang system lalu lintas di Australia menjengkelkan. Terutama jika mereka berasal dari Negara-negara yang perilaku berkendara masyarakatnya kurang atau tidak teratur. Betapa tidak, di Australia, begitu banyak aturan yang mengikat orang-orang yang berkendara. Jika melanggar sedikit saja, maka tidak ada negosiasi, karena hukumannya sangat strict. Melanggar batas kecepatan maksimal, misalnya. Seseorang bisa dikenakan denda ratusan dollar, yang jika dikurskan dalam rupiah maka bernilai jutaan rupiah. Berbeda dengan system tilang pelanggaran lalu lintas yang ada di Indonesia, dimana orang bisa ditilang langsung di TKP oleh petugas terkait. Di Australia, orang mungkin tidak sadar bahwa dia melanggar lalu lintas. Mereka baru menyadari itu ketika seminggu setelah melanggar mereka mendapatkan “surat cinta” yang berisi bukti pelanggaran dan jumlah uang denda yang harus dibayar.

Kata teman-teman yang pernah ditilang, nyesek rasanya ditagih ratusan dollar karena melanggar lalu lintas yang dalam pikiran mereka itu adalah pelanggaran remeh. System tilang di Australia tidak kenal ampun. Jika melanggar, tidak ada ruang untuk negosiasi. Alat pendeteksi pelanggaran juga tersetting sedemikian canggihnya, sehingga orang tidak bisa mengelak saat dia melanggar. Ada banyak titik di berbagai ruas jalan yang dipasangi kamera canggih dan sensor otomatis yang mendeteksi pelanggaran. Bukti rekaman yang ditangkap kamera tersebutlah yang biasanya menjadi bukti atas tindakan pelanggaran.

Di satu sisi, begitu rigidnya aturan lalu lintas di Australia cukup membuat frustasi bagi orang yang baru pertama kali mengenalnya. Namun di sisi lain, jika kita mau merenungi lebih dalam, system lalu lintas di Australia tersebut adalah system sempuran yang menjamin ketertiban dan kemanan lalu lintas. Di Negara-negara yang praktik berkendaranya kurang teratur, orang mungkin merasa bebas dan tidak terkekang. Namun sisi negative dari bebasnya berlalu lintas tanpa aturan baku adalah angka kecelakaan yang tinggi. Dengan system yang baku dan kaku, Australia tercatat sebagai Negara dengan angka kecelakaan lalu lintas yang sangat rendah.

Selain itu, system lalu lintas yang begitu strict di Australia ternyata membentuk karakter masyarakantya. Di Australia, para pejalan kaki termasuk golongan yang sangat dimanusiakan. Pengendara mobil pada umumnya selalu mengalah jika berhadapan dengan pejalan kaki. Mereka cenderung mengutamakan pengendara lain saat berada di jalan raya. Beda dengan perilaku berkendara di Negara yang system lalu lintasnya masih belum bagus, dimana pendendara cenderung suka menyerobot jalan supaya bisa melaju duluan.

Aku sendiri awalnya merasa tidak nyaman dengan system lalu lintas di Australia. Namun, lama kelamaan, aku jadi terbiasa dan merasa nyaman dengan system yang ada. Aturan memang harus diberlakukan secara strict agar tercipta ketertiban bersama, yang tentu baik buat semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar