Kamis, 13 Oktober 2016

PENEMUAN BESARKU DALAM HIDUPKU MENGENAI DIRIKU

Gambar http://sariepwijaksono.blogspot.com/

Salah satu penemuan terbesarku dalam hidupku tentang diriku adalah mengetahui bahwa ternyata aku memiliki kebiasaan negatif berupa ketidaktuntasan dalam melakukan sesuatu. Ada beberapa indikator nyata. Aku menyukai banyak lagu, bahkan sering mendendangkannya. Namun, ternyata jarang dari lagu-lagu tersebut yang aku hafal liriknya secara utuh. Ada banyak action yang ku lakukan, namun banyak yang berhenti di tengah jalan tanpa ketuntasan. Aku suka menulis, namun banyak tulisan yang tak selesia untuk dipublikasikan.

Aku senang telah mampu menemukannya. Hanya saja, sayang sekali karena relatif terlambat aku mengidentifikasinya. Padahal, setelah mengidentifikasi, proses selanjutnya yang musti dilakukan adalah mengupayakan perubahan. Perubahan kebiasaan yang sudah lama terpatri tentunya bakal membutuhkan proses yang lama. 

Aku tersadar betapa kebiasaan tuntas bekerja itu sangatlah penting dalam hidup. Andai saja ku tahu sedari dulu, mungkin telah banyak tahap-tahap perkembangan hidup yang terselesaikan. Kebiasan tuntas bekerja menjadikan orang bersegera meraih sesuatu yang orang lain mungkin baru akan mencapainya di kemudian hari. Betapa kebiasaan tuntas bekerja akna membuat orang mencapai keberhasilan hidup dalam waktu yang lebih awal. Itu baru ku sadari sekarang.

Ini lah pentingnya pendidikan karakter. Domain pendidikan karakter bukan semata pada nilai-nilai umum seperti kejujuran, kedisiplinan, kesopanan, dan kesantunan, melainkan juga ketuntasan dalam bekerja. Betapa ketidaktuntasan dalam bekerja telah menjadikan banyak orang tertunda keberhasilannya, serta tertunda dalam melewati tahap-tahap dalam perkembangan kehidupannya.

Cara melatih kebiasaan tuntas dalam bekerja yaitu dengan membatasi waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Orang sering merasa khawatir kalau menyegerakan diselesaikannya pekerjaan akan membuat hasil kerjaan mereka tak sempurna. Sebenarnya, lebih penting untuk fokus membiasakan diri tuntas dalam bekerja ketimbang berharap kesempurnaan atas hasil pekerjaan. Setelah terbiasa dengan ketuntasand alam bekerja, baru lah fokus meningkatkan kesempurnaan dalam mewujudkan hasil pekerjaan. Jika ketuntasan proses dan kesempurnaan hasil sudah terpatri dalam diri menjadi suatu etos kerja, maka itulah adalah sebuah pencapaian besar dalam hidup. Akan ada banyak hal yang dicapai dengan memiliki kualitas diri seperti itu.

Waktu yang begitu luang seringkali menipu. Banyak orang merasa nyaman dengan banyaknya waktu. Mereka menunda penyelesaian suatu urusan karena berpikir bahwa untuk apa buru-buru, toh waktu yang tersedia masih banyak. Umumnya yang terjadi adalah mereka akhirnya menyelesaikan pekerjaan tersebut di waktu-waktu akhir, atau yang dalam istilah persepakbolaan disebut injury time. Jadilah mereka the last minute person. 

Ketidaktuntasan dalam bekerja dan procrastination ibarat dua sisi mata uang. Orang yang tak tuntas dalam bekerja cenderung suka menunda. Dua hal tersebut lah pencuri ulung yang membuat banyak orang melewatkan kesempatan-kesempatan besar, dan menghambat orang dari bersegera dalam meraih keberhasilan. 


Kesimpulannya, membiasakan diri untuk tuntas dalam bekerja adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Mari berusaha untuk terbiasa tuntas dalam bekerja, seperti apapun hasilnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar