Jumat, 08 Juli 2016

Kenapa kamu musti traveling?


Ada sebagian orang yang menganggap bahwa traveling itu pemborosan. ada yang menganggap bahwa traveling itu anti kesahajaan. namun banyak pula yang melakukan Traveling sekedar karena hobi. dan ada pula yang suka melakukan traveling karena merasakan manfaat dan pengaruh yang banyak bagi kehidupannya. 

Harus diakui memang, bahwa traveling merupakan kegiatan yang costly alias gak murah. semurah-murahnya traveling, biarpun kata orang dilakukan ala backpacker sekalipun,  tetap mengharuskan keluarnya duit. disitulah kadang pemaknaan traveling sebagai kegiatan pemborosan disematkan. Lantas, kenapa orang perlu traveling? 

urusan pro dan kontra traveling biar lah ada, karena memang hidup selalu menampilkan dua sisi yang saling bertolak belakang. anyway, life is a matter of choice. hidup itu pilihan. bagi yang suka traveling, silakan dilakukan. bagi yang gak suka, silakan nyinyir (hehehe).
Flower garden, Toowoomba, Queensland, Australia, 2015.

Aku sendiri, hobi banget dengan yang namanya traveling. sebenarnya manfaat traveling itu apa sih? bagi yang suka traveling, tentu tak perlu penjelasan mengenai hal ini. Namun bagi yang belum suka, atau bahkan tak suka, tapi kepo dengan kenyataan bahwa mengapa orang ada yang suka traveling, maka di sinilah ulasan ini diberikan. Niat orang traveling macem-macem sih. ada yang karena ingin punya koleksi foto yang bisa dipampang di media sosial, sehingga kelihatan keren. ada yang memang sukan mencoba berinteraksi dengan hal-hal baru yang sama sekali berbeda dengan kebiasaan yang sudah ada. ada yang melakukan traveling karena ia bisa menghasilkan/mendatangkan pundi-pundi rupiah (lho..emang ada? ya ada laah. travel writer misalnya), ada yang melakukan traveling karena merasakan manfaat yang tak terkira jumlahnya. aku sendiri, hobi banget dengan traveling karena berbagai alasan. 




  1. Traveling itu keren
lah, hobi traveling sekedar karena merasa keren? kok remeh banget kesannya. hehehe… Orang boleh dong punya alasan apapun sebagai dasar menentukan pilihannya. alasan yang satu ini emang alasan yang gak banget kesannya. tapi banyak orang yang sebenarnya suka traveling karena ada unsur alasan ini, biar kelihatan keren. hanya saja, mereka susah mengakuinya, karena alasan “keren” kesannya agak tabu untuk diungkapkan secara jujur. Siapa sih yang gak suka nampangin foto-foto kece hasil jepretan selama traveling di media sosial? orang pada umumnya punya kecenderungan narsis, hingga foto masakan sendiri yang sebenarnya rasanya kurang dapat dipertanggungjawabkan saja kadang diupload di sosial media, dan dibumbui caption macem-macem untuk menarik perhatian orang. Apalagi kalo foto-fotonya keren dan bikin orang lain kepo, penasaran, terus curious, dan terus-menerus bertanya-tanya tentang hal-hal yang ada di foto, kemudian kita menjawab berbagai pertanyaan bak seorang expert yang jadi rujukan banyak orang. hahaha… keliatan keren kaan? Ayo ngaku aja yang suka gini! aku juga gitu soalnya. Nah, pada saat itulah salah satu kepuasan akan traveling terwujud. dan itu menjadikan si traveler get addicted

2. mendapatkan inspirasi wirausaha
nah, manfaat ini bisa didapatkan mereka yang emang demen wirausahan, atau memiliki rencana untuk berwirausaha. banyak orang mendapatkan ide usaha dari negeri-negeri yang pernah mereka singgahi.  kebab turki baba rafi, misalnya. pemiliknya ngaku kalo dia dapet inspirasi selama berkunjung ke timur tengah. ketika balik ke indonesia, dia terapin tuh ide bisnis. begitu juga dengan pengusaha pemilik berbagai bisnis waralaba yang bernama, Johny andrean, yang mengembangkan produk laris manis seperti gellato, J&C.O, dsb. banyak ide yang dia dapatkan dari tempat-tempat yang pernah dia kunjungi, yang dengannya ia terapkan untuk mengembangkan usahanya. sentuhan kreativitas pada usahanya yang dia dapatkan melalui inspirasi dari negara yang pernah ia kunjungi, menjadikan usahanya semakin maju. banyak hal yang ada di negara luar yang belum ada di negara kita. begitu juga sebaliknya. maka, bagi yang punya passion untuk menjadi seorang wirausahawan/enterpreneur, traveling ke negara luar sangat dianjurkan. banyak inspirasi yang ada di negara sana. 

3. Mengasah open-mindedness
melakukan traveling menjadikan orang berinteraksi dengan lingkungan baru, yang berbagai hal serba berbeda. Butuh proses adaptasi yang kadang cukup menyusahkan. namun sejatinya itu adalah sebuah pembelajaran bahwa hidup ini penuh keragaman. DI belahan bumi lain, ternyata ada banyak warna yang begitu beragam. Di jepang, aku bertemang dengan banyak mahasiswa dari berbagai negara. Bahasa mereka, keyakinan mereka, budaya mereka, taa nilai yang menjadi acuan mereka, pola pikir mereka, makanan mereka, gaya berpakaian mereka, semuanya berbeda. Kadang kami terlibat diskusi hangat seputar topik yang lagi update. isu-isu internasional sering menjadi bahan diskusi santai dikala sedang menikmati momen kebersamaan seperti pesta makanan,  pesta perayaan ulang tahun, dan momen kebersamaan lainnya sebagaimana yang kami biasa lakukan. Sesekali, terjadi adu argumentasi mengenai sebuah isu. Sesekali adrenalin terpicu keluar juga dalam diskusi. Namun asyiknya kami saling memahami dan menghargai perbedaan pemikiran. 


keragaman dalam hidup seringkali mempengaruhi pilihan seseorang. itu yang menjadikan perbedaan itu suatu keniscayaan. Keterbukaan pemikiran seringkali dipengaruhi oleh   luasnya jangkauan pergaulan dan wawasan. Sementara sempitnya pikiran dipengaruhi oleh hal yang sebaliknya. Andai tak ada satelit yang mampu menjamah luar angkasa, mungkin hingga detik ini kita masih dalam perdebatan tanpa batas mengenai apakah bentuk bumi itu bulat, datar, atau seperti apa. Memang, kadang butuh menjauh sejenak untuk lebih memahami yang dekat. 

4. mengasah rasa syukur
Dunia ini terhampar luas. Luasnya hamparan bumi layak untuk dijelajahi, agar tumbuh rasa syukur kepada Pencipta. Aku selalu kagum ketika berkunjung ke suatu tempat yanag sangat indah. Naluri ku berkata bahwa segala keindahan tak mungkin tercipta dengan sendirinya. Maha besar Tuhan yang menciptakan itu semua. Orang suka mengungkapkan rasa ketakjuban dengan berkata “oh myGod”. Begitu pula saat orang melihat atau merasakan sesuatu yang sangat indah luar biasa. 
Hidup jadi terasa makin indah ketika kita traveling. Indahnya rasa hidup bisa menstimulasi rasa syukur. Gak berlebihan jika dikatakan bahwa traveling juga bisa bermakna ibadah, kalau kita mau mengambil sisi spiritualnya.

5. meningkatkan gairah hidup
apa sih hal yang bikin bosan hidup? tak ada hal yang lebih mungin menciptakan rasa bosan dalam hidup selain kemonotonan. orang suka wang sinawang , atau melihat apa yang dilakukan atau dimiliki orang lain sebagai suatu hal yang lebih luar biasa ketimbang yang ada pada mereka. hal tersebut seringkali terjadi terutama ketika orang merasa bosan dengan apa yang mereka miliki atau lakukan setiap harinya. ketika rasa bosan datang, berkuranglah gairah hidup. Percayalah, yang bikin bosan adalah rutinitas yang monoton alias tak ada dinamisme. 

mencoba melakukan traveling bisa menjadi solusi alternatif untuk mengobati rasa bosan dan kurangnya gairah hidup. pikran manusia cenderung menyukai hal-hal baru dan menyenangkan. sesekali, perlu lah memanjakan pikiran dan jiwa untuk mencoba hal-hal baru dengan melakukan traveling. Traveling itu menyegarkan pikiran dan jiwa. Traveling juga bisa menjadi obat stres atau depresi. Stres atau depresi terjadi ketika pikiran terfokus pada suatu masalah tertentu saja. Stress bisa terus ada ketika masalah belum terselesaikan, atau ketika orang terus berada pada tempat dimana masalah yan bikin stres tersebut berada. Butuh pengalihan pikiran agar stres dan depresi tersebut minggat, atau pergi untuk sementara waktu. Butuh lingkungan baru agar pikiran teralihkan fokusnya dari hal-hal yang menjadikannya stress. Traveling adalah jawaban dari masalah ini. lakukan saja traveling, dan nantinya akan terraskan kembalinya gairah hidup.



6. penyalur hobi fotografi dan kuliner
Traveling, makan-makan, dan fotografi sepertinya sudah menjadi satu paket yang tak terpisahkan satu sama lain. ketika berkunjung ke tempat baru, aku suka mencoba maskan khas dari tempat tersebut. Tempat baru yang ku kunjungi sering menawarkan pemandangan yang jauh berbeda dengan yang ada pada negeri/daerah asalku. Sehingga, jeprat-jepret kamera tak pernah terlupa untuk dilakukan. Hasilnya, selalu memuaskan. Apa sih yang bikin indah perjalanan selain bukti dokumentasi bahwa kita pernah kesana. hehehe…

Dulu, aku tak begitu suka dengan duni fotografi. namun, hobi traveling dan berkembangnya dunia teknologi pengabadi gambar ternyata merubah semuanya, dari yang dulu gak begitu suka berubah menjadi hobi. Ketika traveling ke suatu tempat, entah napa terbersit pikiran seperti ada tanggungjawab moral untuk menyuguhkan foto-foto bagus kepada tema-teman (kadang rasa ingin pamer dan tanggungjawab moral untuk menyuguhkan foto itu bedanya tipis. wkwkwk). Makanya, aku selalu berusaha untuk mencari angle yang tepat ketika mengabadikan sebuah objek kedalam foto. 

Entah kenapa akhir-akhir ini aku kurang begitu suka dengan selfie dan mempostingnya ke media-media publikasi. bukan karena perasan inferior bahwa diri ini kurang fotojenik, melainkan karena aku lebih merasa puas ketika memiliki foto-foto objek lain selain foto diriku. Namun, sesekali, aku suka juga selfie, sekadar untuk dokumentasi pribadi. Sepertinya itu hasil refleksiku sendiri, bahwa ketika melihat postingan foto di grup Traveling di medsos, lebih bisa menikmati foto-foto objek minus tampang fotografernya. hahaha…

7. Agar tak menyesal di kemudian hari
Waktu hidup manusia dibatasi. kesempatan untuk traveling manusia juga dibatasi. kadang orang memiliki kekayaan, namun mereka tak memiliki waktu. kadang sebaliknya. Aku berpikir bahwa tua itu pasti (jelas laah). beberapa tahun lalu aku pernah menonton video diyoutube mengenai hal-hal yang musti dilakukans sebelum meninggal (eaelaaah..seolah tau aja kapan bakal meninggal). Traveling ke berbagai penjuru dunia adalah bagian dari hal yang aku ingin lakukan semasa hidup sebelum terbatasnya kesempatan itu tiba. Aku ingin menulis cerita yang asik di lembaran hidupku, yang bisa jadi dongeng penghibur ketika membuka memori lama di kala senja di masa yang akan datang. Sayang sekali, jika hidup di dunia yang singkat ini dilalui begitu saja tanpa dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat indah di berbagai belahan dunia.

Untuk traveling, faktor dana sering kali jadi kendala. ya iya laah. emang traveling gak butuh biaya. hahaha…Namun, sebenarnya ada banyak cara untuk mendapatkan dana agar bisa traveling. orang bisa menyisihkan pendpatan yang mereka terima baik dari gaji maupun dari bisnis, setelah disisihkan untuk amal, tabungan/investasi, dan pos-pos lainnya. Aku sendiri selalu berusaha untuk mendapatkan beasiswa program pengembangan diri ke luar negeri. karena dengan cara itu aku bisa dapat dana uuntuk traveling, terlepas niatan utama untuk mengembangkan diri di bidang yang ku geluti tentunya. tahun 2008 aku dapat beasiswa program pertukaran mahasiswa ke malaysia. tahun 2015 aku dapet beasiswa program kursus singkat ke australia. dan tahun 20-15 akhir sampai 2017 nanti (insya Alloh) aku dapat program beasiswa teacher training dari kementerian pendidikan Jepang). 
Aku sendiri percaya dengan law of attraciton (hukum ketertarikan). apa yang kita ingingkan dan itu menjadi fokus oikiran kita, maka dengan cara yang mungkin kita tak duga sebekumnya, akan mewujud nyata, dengan kuasa Alloh tentunya. 

Sebenarnya, masih banyak manfaat dari traveling yang bisa diperoleh. namun, kali ini, segini saja dulu ulasannya. semoga bermanfaat dunia dan akhirat. 
Amiin

Salam hangat dari saya, dan jangan lupa untuk bahagia!








2 komentar:

  1. Saya tidak akan pernah lupa untuk bahagia, Bro. Kayaknya aku orang yang ingat banget kejadian dari tahun ke tahun hanya gara-gara kegiatanku ga monoton deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nahh, itu perlu ditularkan ke yang lain ,Bu..
      ben tau hikmahnya traveling..
      hehehe

      Hapus