Bismillah
Mengikuti sebuah workshop
tentang ekspor, aku menemukan beberapa fakta yang menarik. Workshop tersebut
diperuntukkan bagi para pelaku UMKM. Sebagian adalah praktisi ekspor yang ingin
menambah jejaring bisnis mereka. Sebagian adalah orang yang sedang belajar yang
ingin menambah referensi keilmuan tentang ekspor. Sebagian lainnya adalah para
pemula yang ingin belajar dan bisa meraih tujuan menjadi eksportir sukses.
Dari sekian banyak orang,
yang berjumlah lebih dari 100 orang, aku temukan fakta-fakta menarik, terutama
fakta yang ada pada mereka yang sudah berhasil ekspor. Pertama, orang yang
menjadi mentor kami ternyata merupakan praktisi ekspor yang baru berjalan
kurang dari 2 tahun. Dua tahun Pengalaman menjadi seorang eksportir yang memberikan
coaching tentang ekspor merupakan waktu yang relative pendek, atau dalam
istilah lain adalah newbie. Namun beliau sudah dipercaya memberikan coaching
tentang ekspor. Beliau cukup cakap dalam menyampaikan materi. Hanya saja,
karena waktu yang relative terbatas, penyampaian materi terkesan kurang begitu
mendalam. Jujur, ini bukan pertama kali aku mengikuti workshop atau pelatihan
tentang ekspor. Sehinga, materi-materi yang disampaikan oleh mentor bagiku
cukup familiar.
Fakta yang kedua adalah
bahwa sang pemateri ternyata tidak bisa berbahasa Inggris secara aktif. Bahkan berbahasa
Inggris secara pasif pun bisa dikatakan kurang. Untuk keperluan korespondensi
dengan buyer, beliau mengandalkan google translate. Sedangkan untuk keperluan
komunikasi yang intensif secara langsung, beliau mempercayakan anaknya yang
merupakan seorang mahasiswa jurusan Bahasa Inggris.
Fakta ketiga, masih
tentang beliau si pemateri, beliau tidak memiliki website untuk menampilkan
produk yang beliau ekspor. Beliau mengandalkan akun Instagram. Ini menarik. Ternyata
akun Instagram bisa menghasilkan kontrak ekspor bernilai lebih dari satu juta dollar
per tahun.
Dari fakta ini, aku tersadar
bahwa website memang senjata yang sangat penting bagi eksportir. Namun ternyata
ada juga orang yang bisa closing dengan nilai jutaan dollar tanpa website. Tadinya
aku berpikir bahwa orang-orang yang mampu meraih closing bernilai jutaan dollar
adalah orang-orang yang pasti sudah canggih segala peralatan marketingnya. Ternyata
beliau membuktikan bahwa hal itu tidak selalu benar.
Fakta keempat, pengalaman
pecah telor ekspor dengan komoditas kopi yang beliau miliki justru bukan melalui
website, melainkan melalui bertemu langsung dengan pembeli saat menghadiri
Trade Expo Indonesia (TEI), itu pun beliau tidak menyewa booth sama sekali. Beliau
hanya menyiapkan katalog produk, sampel, dan kartu nama. Saat menghadiri TEI,
beliau lebih banyak berkeliling dari satu booth ke booth lainnya, untuk membidik
para calon buyer dari negara luar. Begitu Nampak buyer potensial, beliau
dekati, ajak kenalan, sodorkan kartunama dan katalog, dan ajak ngopi. Justru momen
traktir kopi tersebut menjadi momen krusial yang menjadikan beliau meraih
closing pertama. Buyernya berasal dari belgia. Dan beliau mendapatkan beberapa container
sekaligus. Ini gila. Ini definisi rejeki gak akan kemana sih, menurutku.
Fakta kelima, tentang
cara seorang praktisi ekspor lainnya mendapatkan orderan 5 kontainer. Jadi, eksportir
ini suatu ketika bertemu dengan calon buyer di sebuah event
business-matchmaking. Nah, beliau dengan tulus menawarkan minuman kemasan
kepada seorang buyer yang Nampak kehausan. Beliau sebenarnya tidak berharap dan
tidak menyangka akan mendapatkan orderan dari sang buyer. Ternyata sang buyer
bener-bener melakukan closing dengan order 5 kontainer sekaligus di hari itu
juga.
Fakta ke enam, ternyata
banyak peserta yang bener-bener awam dengan dunia digital. Bukan hanya karena
mereka sudah tua. Yang muda pun Nampak begitu kewalahan untuk mengikuti
penjelasan mengenai pemanfaatan digital marketing untuk ekspor yang disampaikan
oleh pemateri. Mereka, sebagian besar adalah pelaku UMKM. Tua muda. Mereka ingin
bisa menjadi eksportir sukses, namun mereka masihs sangat awam dengan pemanfaatan
piranti digital untuk marketing.
Overall, acara dua hari
ini cukup worth it. Aku mendapatkan banyak kenalan. Ada yang punya kenalan dekat
dengan seorang manajer sebuah perusahaan produk teh berkualitas tinggi. Ada yang
sudah menjalani dunia ekspor cukup lama yang mau diminta sharing ilmunya. Ada yang
punya jaringan suatu komoditas yang volumenya cukup besar dan sustainable. Pokoknya
aku meraih banyak manfaat dari mengikuti acara ini.
Alamdulillah alla kulli
hal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar