Rabu, 24 Januari 2024

Takeaways from Today's Workshop on Export

 

Bismillah

Mengikuti sebuah workshop tentang ekspor, aku menemukan beberapa fakta yang menarik. Workshop tersebut diperuntukkan bagi para pelaku UMKM. Sebagian adalah praktisi ekspor yang ingin menambah jejaring bisnis mereka. Sebagian adalah orang yang sedang belajar yang ingin menambah referensi keilmuan tentang ekspor. Sebagian lainnya adalah para pemula yang ingin belajar dan bisa meraih tujuan menjadi eksportir sukses.

Dari sekian banyak orang, yang berjumlah lebih dari 100 orang, aku temukan fakta-fakta menarik, terutama fakta yang ada pada mereka yang sudah berhasil ekspor. Pertama, orang yang menjadi mentor kami ternyata merupakan praktisi ekspor yang baru berjalan kurang dari 2 tahun. Dua tahun Pengalaman menjadi seorang eksportir yang memberikan coaching tentang ekspor merupakan waktu yang relative pendek, atau dalam istilah lain adalah newbie. Namun beliau sudah dipercaya memberikan coaching tentang ekspor. Beliau cukup cakap dalam menyampaikan materi. Hanya saja, karena waktu yang relative terbatas, penyampaian materi terkesan kurang begitu mendalam. Jujur, ini bukan pertama kali aku mengikuti workshop atau pelatihan tentang ekspor. Sehinga, materi-materi yang disampaikan oleh mentor bagiku cukup familiar.

Fakta yang kedua adalah bahwa sang pemateri ternyata tidak bisa berbahasa Inggris secara aktif. Bahkan berbahasa Inggris secara pasif pun bisa dikatakan kurang. Untuk keperluan korespondensi dengan buyer, beliau mengandalkan google translate. Sedangkan untuk keperluan komunikasi yang intensif secara langsung, beliau mempercayakan anaknya yang merupakan seorang mahasiswa jurusan Bahasa Inggris.

Fakta ketiga, masih tentang beliau si pemateri, beliau tidak memiliki website untuk menampilkan produk yang beliau ekspor. Beliau mengandalkan akun Instagram. Ini menarik. Ternyata akun Instagram bisa menghasilkan kontrak ekspor bernilai lebih dari satu juta dollar per tahun.

Dari fakta ini, aku tersadar bahwa website memang senjata yang sangat penting bagi eksportir. Namun ternyata ada juga orang yang bisa closing dengan nilai jutaan dollar tanpa website. Tadinya aku berpikir bahwa orang-orang yang mampu meraih closing bernilai jutaan dollar adalah orang-orang yang pasti sudah canggih segala peralatan marketingnya. Ternyata beliau membuktikan bahwa hal itu tidak selalu benar.

Fakta keempat, pengalaman pecah telor ekspor dengan komoditas kopi yang beliau miliki justru bukan melalui website, melainkan melalui bertemu langsung dengan pembeli saat menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI), itu pun beliau tidak menyewa booth sama sekali. Beliau hanya menyiapkan katalog produk, sampel, dan kartu nama. Saat menghadiri TEI, beliau lebih banyak berkeliling dari satu booth ke booth lainnya, untuk membidik para calon buyer dari negara luar. Begitu Nampak buyer potensial, beliau dekati, ajak kenalan, sodorkan kartunama dan katalog, dan ajak ngopi. Justru momen traktir kopi tersebut menjadi momen krusial yang menjadikan beliau meraih closing pertama. Buyernya berasal dari belgia. Dan beliau mendapatkan beberapa container sekaligus. Ini gila. Ini definisi rejeki gak akan kemana sih, menurutku.

Fakta kelima, tentang cara seorang praktisi ekspor lainnya mendapatkan orderan 5 kontainer. Jadi, eksportir ini suatu ketika bertemu dengan calon buyer di sebuah event business-matchmaking. Nah, beliau dengan tulus menawarkan minuman kemasan kepada seorang buyer yang Nampak kehausan. Beliau sebenarnya tidak berharap dan tidak menyangka akan mendapatkan orderan dari sang buyer. Ternyata sang buyer bener-bener melakukan closing dengan order 5 kontainer sekaligus di hari itu juga.

Fakta ke enam, ternyata banyak peserta yang bener-bener awam dengan dunia digital. Bukan hanya karena mereka sudah tua. Yang muda pun Nampak begitu kewalahan untuk mengikuti penjelasan mengenai pemanfaatan digital marketing untuk ekspor yang disampaikan oleh pemateri. Mereka, sebagian besar adalah pelaku UMKM. Tua muda. Mereka ingin bisa menjadi eksportir sukses, namun mereka masihs sangat awam dengan pemanfaatan piranti digital untuk marketing.

Overall, acara dua hari ini cukup worth it. Aku mendapatkan banyak kenalan. Ada yang punya kenalan dekat dengan seorang manajer sebuah perusahaan produk teh berkualitas tinggi. Ada yang sudah menjalani dunia ekspor cukup lama yang mau diminta sharing ilmunya. Ada yang punya jaringan suatu komoditas yang volumenya cukup besar dan sustainable. Pokoknya aku meraih banyak manfaat dari mengikuti acara ini.

Alamdulillah alla kulli hal..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar