Aku melihat jenjang karir
atas pekerjaan itu seperti kejayaan hidup di dunia atas kematian. Karir, mau
sebesar apa pun effort yang kita upayakan untuk meraihnya, pada ujungnya pasti
akan berakhir, yaitu pada saat kita masuk masa pensiun. Saat itu, gemilangnya
karir yang pernah diraih akan sudah kehilangan makna dan fungsinya. Saat pensiun,
kita akan kembali menjadi bukan siapa-siapa.
Kejayaan hidup di dunia,
mau sebesar apa pun effort kita untuk meraihnya, akan menjadi sia-sia saat kita
sudah memasuki alam kematian. Harta benda yang kita tumpuk, jabatan kekuasaan
yang kita raih, serta popularitas yang kita miliki, seketika akan hilang
maknanya ketika kita mati.
Lantas, apa yang
semestinya kita kejar?
Dalam konteks karir, orang
mengejar karir pada umumnya karena ada niatan meningkatnya level kesejahteraan.
Dengan karir yang naik, diharapkan kesejahteraan naik. Memang sih ada niatan
lain seperti aktualisasi diri, kepuasan, dan obsesi tertentu. Namun keinginan untuk
meningkatkan level kesejahteraan sepertinya menjadi factor yang dominan yang
mempengaruhi seseorang mengejar meningkatnya karir.
Kesejahteraan berhubungan
dengan sumber daya (uang dan harta benda). Nah, jika yang dikejar sejatinya adalah
harta benda, kenapa musti mengejar karir? Kenapa tidak focus saja sedari awal pada
mencari uang dan mengembangbiakkannya? Kenapa yang dikejar malah karir? Mengejar
karir memang pada akhirnya berujung pada penghasilan (uang). Namun ada cara yang
lebih relevan dan efektif untuk meraih kesejahteraan, yaitu dengan berbisnis
atau berdagang.
Yang kedua, tentang mengejar
kejayaan di dunia. Boleh lah kita mengejar kejayaan di dunia. Namun kita musti
sadar bahwa aka nada titik kulminasinya. Akan ada titik berakhirnya kita
menikmati kejayaan dunia. Lantas bagaimana supaya kejayaan dunia tersebut
berlanjut setelah kita mengalami kematian? Caranya adalah dengan kita
menginvestasikan sumber daya yang kita miliki selama hidup di dunia untuk
kehidupan setelah kematian. Tentu ini hanya relevan bagi orang-orang yang
meyakini adanya kehidupan setelah kematian.
Jika kita hanya focus pada
hidup di dunia saja, maka kita rugi besar. Kita musti perhatikan kehidupan
setelahnya.
Ini adalah hasil perenunganku
pagi ini. Dengan ini, aku jadi tau orientasi hidup yang musti aku jalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar