PR yang ku miliki Sekarang
adalah soal finishing. Ide begitu banyak. Nafsu sering kali berkata untuk
mencoba semuanya. Namun badan dan otak hanya satu. Butuh focus.
Aku sempat belajar Bahasa
spanyol dan Bahasa arab, namun tidak ada finishing. Progresku mentok di level
dasar. Aku pernah mencoba terjun dalam dunia digital marketing. Namun progresku
mentok sebelum aku memanen hasilnya. Aku pernah belajar videografi. Namun progresku
mentok sebelum aku benar-benar lihai mengolah video menjadi tontonan yang
sinematik dan layak untuk dijadikan konten marketing. Aku pernah membuat draft
beberapa buku. Sebagian sudah mencapai lebih dari 50 persen. Namun progresku
mentok, bahkan sebelum draft mentah benar-benar selesai. Ada beberapa kasus
dimana finishingku payah. Namun semua itu harus dirubah, dan pasti akan aku
rubah.
Sekarang aku menyadari
the power of finishing. Setiap pekerjaan harus tuntas. Pekerjaan yang terbaik
adalah yang tuntas. Soal hasil itu nomor sekian. Walau belum berhasil,
ketuntasan itu sendiri memiliki nilai yang positif. Belajar Bahasa asing ku
harus dituntaskan, hingga mencapai level kemampuan berkomunikasi secara aktif. Belajar
digital marketingku harus benar-benar tuntas, hingga mencapai level
menghasilkan. Personal brandingku harus tuntas, hingga aku benar-benar memiliki
personal branding yang kuat. Usaha bisnis eksporku harus tuntas, hingga bisnisku
bertumbuh, berkembang, dan berhasil hingga mencapai level autopilot. Asmaraku harus
tuntas, hingga aku benar-benar memperoleh pasangan yang bisa menjadi partner hidup
sejati. Itu semua harus tuntas. Namun aku menyadari bahwa masing-masing harus
diwujudkan dengan kekuatan focus. Aku memang tidak harus melakukan satu demi
satu di secara berurutan. Aku bisa melakukan beberapa sekaligus, namun di
jadwal yang berbeda.
Aku siap untuk menjadi
pribadi yang selalu tuntas dalam melangkah. I can always finish what I have
begun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar