Beberapa saat yang lalu
aku periksa kembali tulisan-tulisan yang pernah aku posting di blog. Tiba-tiba terbersit
untuk melihat postinganku di penghujung tahun 2022. Tepatnya tanggal 31 desember
2022, di malam tahun baru. Aku tuliskan rasa syukur kepada Alloh SWT atas apa
yang telah aku lalui di tahun tersebut, sekaligus harapan yang ku panjatkan
untuk tahun berikutnya.
Yang membuatku segera
termenung adalah bagian dari tulisanku yang mengulas tentang resolusi tahun
baru. Aku menuliskan bahwa aku mendambakan hidup laksana seorang digital nomad.
Orang yang mempunyai freedom, baik freedom dalam hal kehendak maupun finansial.
Aku nyatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun untuk ku mewujudkan resolusi
tersebut. Iya sih, aku ndak mengkufuri atua mengingkari semua hal-hal baik yang
terlah aku dapatkan sepanjang tahun 2023. Namun, jika ditanya apakah aku sudah
benar-benar bisa mewujudkan resolusiku tahun lalu, maka jawabannya adalah “belum
sepenuhnya”.
Itu jawaban jujur dan
nyata yang harus aku terima. Aku harus menjadikannya sebagai bahan evaluasi. Impianku
begitu besar. Harapan-harapanku begitu banyak. Namun kesempatan untuk
mewujudkannya semakin berkurang, seiring dengan semakin berkurangnya jatah usia
hidup di dunia.
Selama ini aku terbuai
dengan perasaan bawah sadarku bahwa aku masih punya waktu. Aku terlena dengan
malasnya bergerak. Aku merasa perlu menunggu momentum. Aku merasa perlu
menunggu motivasi. Ternyata, itu semua adalah penghambat nyata atas belum
terwujudnya harapan-harapan besarku. Aku harus berubah.
Aku harus berubah. Bagaimana
aku berubah? Berubahku adalah dengan tidak menunggu momen apa pun untuk lekas
bergerak berproses mewujudkan rencana dan harapan. Saat aku merasa kurang
termotivasi, aku harus mampu memotivasi sendiri. Taka da orang lain yang akan
memotivasiku, selain diriku sendiri. Aku tak boleh kalah sama suasana yang
kurang bergairah. Aku harus mampu menggerakkan diri sendiri. Aku tidak bergantung
pada motivasi eksternal, karena aku adalah motivator bagi diriku sendiri.
Ini perubahan yang aku
jalani mulai detik ini juga. Jika perubahan seperti itu tidak aku lakukan, maka
yang Namanya resolusi hanya akan menjadi catatan tiap akhir taun yang tanpa
makna, karena tidak diwujudkan secara nyata.
Aku tak boleh menunggu
good mood untuk taking action mewujudkan mimpi-mimpi ku. Karena aku adalah
motivator bagi diriku sendiri. Dan aku pasti bisa. Bismillah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar