Rabu, 18 Mei 2022

Wellbeing dan Respek dalam Interaksi antar Pekerja

 

Senin kemarin adalah hari pertama aku masuk kerja di sebuah perusahaan supplier ayam di South Australia. Karena berbagai aktivitas perkuliahan sudah cukup kondusif, aku memberanikan diri mengambil kesempatan kerja casual. Namun kali ini aku mengambil kerja casual dengan jumlah jam kerja yang cukup banyak. Namun tipe pekerjaan yang aku jalani adalah pekerjaan casual, bukan tipe full-time.

Kerja casual waktu adalah hal lumrah yang dilakukan oleh mahasiswa yang kuliah di Australia. Selain karena adanya kesempatan, kerja casual juga bisa mendukung wellbeing mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa terjaminnya aspek finansial adalah salah satu penunjang wellbeing yang tentunya berpengaruh terhadap performa studi mahasiswa yang kuliah di Australia. Tulisan ini tidak akan membahas tentang wellbeing atau kerja casual. Tulisan ini akan berkaitan dengan kesan positif yang aku alami saat memulai bekerja di tempat baru ini.

Aku tiba di tempat kerja pukul 6.10 pagi. Langit masih gelap. Namun banyak pekerja yang nampak sudah standby di tempat tersebut. Aku bertemu dengan sosok tinggi besar yang ternyata adalah manajer di perusahaan tersebut. Aku disambut dengan sangat baik. Manajer tersebut terlihat ramah. Meski baru kenalan, sesekali dia menyisipkan candaan. Aku jadi merasa diterima di tempat kerja tersebut. Aku diperkenalkan dengan satu persatu para pekerja, yang jumlahnya tidak begitu banyak. Hanya ada sekitar 6 orang pegawai perusahaan tersebut. Selain itu, ada juga beberapa pekerja dari perusahaan outsourcing yang sedang mengerjakan proyek sanitasi di tempat aku bekerja.

Satu hal yang aku amati adalah nuansa interaksi antar pekerja. Nuansa terpenuhinya wellbeing begitu terasa. Pekerja satu dengan yang lainnya terlihat ramah. Sebelumnya, aku membayangkan adanya nuansa tidak menyenangkan seperti bullyan yang mungkin aku bakal terima. Bullyan tersebut bisa karena aku adalah satu2nya orang asing. Bisa jadi karena bahasa inggrisku yang terdengar agak berbeda dari aksen mereka. Atau aspek lainnya. Namun ternyata prasangka negatifku tidak terbukti.

Aku masih teringat bahwa dalam sebuah program induksi yang aku jalani, sebagai bagian dari proses rekrutmen pekerja, aku membaca prinsip dan filosofi perusahaan. Prinsip tersebut terkait dengan bagaimana antar pekerja seharusnya berinteraksi antar satu sama lain. Perusahaan tersebut sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, saling menghormati, dan saling mendukung. Bahkan di sebuah papan tulis yang ada di ruang makan tertulis sebuah kalimat yang berisi tentang keharusan semua orang untuk RESPECT satu sama lain.

Nuansa nyaman semacam ini semakin meyakinkanku bahwa betapa wellbeing benar-benar dikampanyekan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Australia. Bukan hanya di lingkungan pendidikan saja wellbeing diprioritaskan, namun ada juga di lingkungan kerja, di layanan-layanan masyarakat, di fasilitas umum, dan sebagainya.

Prinsip dan nilai yang menjadi komitmen perusahaan tersebut dalam hal interaksi antar pekerja merupakan sebuah contoh bagus yang bisa diadopsi oleh perusahaan manapun. Interaksi antar pekerja itu harus dijaga kondusivitasnya. Lingkungan pekerjaan yang nyaman adalah salah satu faktor penting produktivitas pegawai. Lingkungan pekerjaan yang nyaman adalah salah satu faktor penting yang bisa mengantarkan tercapainya tujuan besar perusahaan atau organisasi. Ini penting untuk dicontoh.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa produktivitas akan muncul dalam suasana penuh tekanan. Dalam teori behavioristik, ada istilah reward and punishment. Sudah lama prinsip reward and punishment diterapkan dalam lingkungan pekerjaan dan pendidikan. Reward and punishment diyakini bisa menjadi faktor pemicu produktivitas maksimal dalam berbagai konteks. Namun di era sekarang, paradigma penciptaan produktivitas kinerja sudah bergeser menuju apa yang disebut dengan terjaminnya wellbeing individu.

Aku membayangkan jika sekolah, lingkungan pekerjaan, dan konteks interaksi antar manusia lainnya memprioritaskan wellbeing, mungkin akan ada banyak perubahan positif dalam kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar