Selasa, 06 Agustus 2024

Refleksi Progres Bisnis Eksporku

 



 

Apa yang aku lakukan sudah bagus. Aku sudah belajar banyak teori tentang ekspor. Aku sudah berada di berbagai komunitas ekspor. Aku sudah berada di circle orang-orang yang making money dari ekspor. Aku sudah belajar beberapa kecakapan penting untuk mendukung bisnis ekspor. Lantas apa lagi? Apakah masih ada yang kurang?

aku mulai menggeluti bisnis ekspor sedari Bulan Oktober 2023. Mujib, eksportir sudah menggelutinya sejak awal 2023. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara progresku dengan progressnya Mujib? Mari kita lihat.

Mujib, dengan segala keterbatasannya, sudah mendapatkan buyer loyal. Dia sudah punya dua buyer loyal dengan transaksi rutin. Yang dia perlu lakukan hanyalah stok barang sebanyak-banyaknya, untuk kemudian dikirimkan ke negara tujuan di waktu yang telah disepakati. Keren sih! Barang yang dia ekspor adalah Bunga Rayung (Grass Broom Material).

Apa sih aspek pendukung yang membuat Mujib melesat luar biasa di perjalanan perintisan bisnis ekspornya? Aku menemukan beberapa hal menarik tentang Mujib ini.

Pertama, dia bermain di sector yang relative blue ocean. Pemain grass broom relative belum begitu banyak. Sehingga, potensi Mujib untuk mendapatkan buyer cukup tinggi. Persaingan tidak begitu ketat. Apalagi, dia memiliki kelebihan berupa tinggal di daerah yang sangat dekat dengan sentra komoditas tersebut.

Kedua, Mujib memanfaatkan website. Semua buyer dia dapatkan melalui website yang dia miliki. Uniknya, Mujib sama sekali tidak bermain SEO. Namun, karena persaingan sangat terbatas, maka buyer dapat dengan mudah menemukannya di mesin pencarian Google.

Ketiga, ini factor rejeki Alloh SWT. Ini nampak jelas banget. Bagaimana tidak? Tidak ada hal special yang dimiliki Mujib. Kemampuan berbahasa asingnya terbatas, meski dia adalah lulusan kuliah Bahasa Inggris. Dia tidak memiliki kecakapan digital, karena dia memang tidak belajar Digital Marketing. Kemampuan berkomunikasinya juga tidak istimewa. Bahkan, bisa dikatakan cara berbicara nya saja kurang meyakinkan, dalam konteks negosiasi dan persuasi. Soal network internasional, dia juga kurang, bahkan tidak ada. Secara, dia tidak memiliki pemgalaman internasional, baik berupa pengalaman studi di luar negeri maupun berinteraksi dengan berbagai komunitas di luar negeri.

Sekarang, kita lihat seperti apa aku. Aku merintis bisnis ekspor sedari tahun lalu. Beberapa bulan lebih telat dibanding Mujib. Aku sudah berhasil pecah telor. Namun, aku belum mendapatkan buyer loyal sebagaimana Mujib mendapatkannya. Apakah karena effortku kurang? Atau ini memang tahapan yang harus aku lalui sebelum melenting jauh tinggi di angkasa? Apa saja yang sudah aku lakukan selama ini?

Pertama, aku sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang dunia ekspor. Aku sudah belajar cukup banyak tentang dunia ekspor. Pelatihan offline dan online telah aku jalani. Belajar langsung dari mentor juga sudah aku lakukan. Belajar digital marketing sudah aku lakukan. hanya saja, memang masih banyak aspek dari digital marketing yang aku masih harus benar-benar kuasai, karena masih setengah-setengah. Contohnya adalah belajar tentang pembuatan website tanpa coding. Aku masih butuh jam terbang yang banyak untuk praktik membuat website. Aku perlu membuktikan pada diri sendiri bahwa aku benar-benar sudah excellent dalam membuat berbagai website. Levelku harus sudah selayaknya seorang freelancer pembuat website professional. Kesimpulannya, aku sudah cukup belajar banyak, namun aku harus tetap mengupdate ilmu dan terus belajar.

Kedua, aku sedang menggeluti marketing melalui marketplace. Ini adalah hal yang sangat bagus. Memang butuh waktu untuk memanen hasil. Yang jelas, proses yang ku jalani sudah bagus terkait marketplace ini. Setidaknya, aku belajar banyak tentang bagaimana mengelola B2B marketplace. Aku belajar banyak tentang bagaimana mengakali algoritma Alibaba. Aku mendapatkan pemahaman tentang dos and donts terkait penggunaan Alibaba. Setelah melewati satu bulan pertama, aku mulai mendapatkan chat masuk. Sudah mulai bermunculan potential buyers dari berbagai negara. Nikmati proses ini. Yakinlah bahwa ikhtiar yang sempurna akan berbuah manis pada akhirnya.

Ketiga, apa kurangnya aku? Aku sepertinya merasa kurang, hanya karena belum mendapatkan buyer yang loyal. Tidka harus seperti itu, sejatinya. Timeline setiap orang berbeda. Mujib bermain di sektor bue ocean. Dia termasuk cepat mendapatkan hasil. Tak perlu merasa gagal karena kalah progress dari Mujib. Aku sudah berada di jalur yang tepat. Aku bermain di sektor red ocean, namun ketika nanti sudah masuk level flourishing, maka earning ku akan jauh lebih besar dari Mujib. Secara, masjin keuntungan yang ku raih sangat berbeda dari marjin yang dia raih. Potential profit margin ku beberapa kali lipat lebih tinggi.  

 

Pesanku untuk diriku:

“bertahanlah pada proses yang kau jalani. Progressmu sudah bagus. Proses mu sudah tepat. Jangan kedor. Teruslah bergerak melaju, pelan atau cepat. Terus update ilmu, pengalaman, dan perbanyak circle orang-orang hebat. Embrace the process, even the toughest one! Timeline setiap orang berbeda. Sebagian orang mencapai titik kejayaan within few months from the start. Beberapa orang butuh beberapa tahun untuk sukses. Yang jelas, kamu memiliki timeline mu sendiri. Yakinlah, bahwa setiap ikhtiar maksimal akan berbuah hasil yang manis, indah dan memuaskan. Terus ikhtiar, dan pastinya Alloh akan memberimu apa yang engkau inginkan.

Terusslah asah kemampuan komunikasimu.

Teruslah asah kemampuan digital marketingmu.

Teruslah upload produk di marketplacemu.

Teruslah bergaul dan belajar dari orang-orang yang memiliki kesuksesan di bidang ekspor.

Teruslah mengupdate ilmu-ilmu baru, terutama yang berkaitan dengan teknologi seperti Artificial Intelligence.

Teruslah bertumbuh.

Peluk semua tantangan.

Dobrak semua rintangan.

Berdoalah pada Alloh SWT.

Yakinlah, kejayaanmu akan datang segera”.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar