Apa yang aku lakukan sudah bagus. Aku
sudah belajar banyak teori tentang ekspor. Aku sudah berada di berbagai
komunitas ekspor. Aku sudah berada di circle orang-orang yang making money dari
ekspor. Aku sudah belajar beberapa kecakapan penting untuk mendukung bisnis
ekspor. Lantas apa lagi? Apakah masih ada yang kurang?
aku mulai menggeluti bisnis ekspor
sedari Bulan Oktober 2023. Mujib, eksportir sudah menggelutinya sejak awal
2023. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara progresku dengan progressnya
Mujib? Mari kita lihat.
Mujib, dengan segala keterbatasannya,
sudah mendapatkan buyer loyal. Dia sudah punya dua buyer loyal dengan transaksi
rutin. Yang dia perlu lakukan hanyalah stok barang sebanyak-banyaknya, untuk
kemudian dikirimkan ke negara tujuan di waktu yang telah disepakati. Keren sih!
Barang yang dia ekspor adalah Bunga Rayung (Grass Broom Material).
Apa sih aspek pendukung yang membuat
Mujib melesat luar biasa di perjalanan perintisan bisnis ekspornya? Aku menemukan
beberapa hal menarik tentang Mujib ini.
Pertama, dia bermain di sector yang relative
blue ocean. Pemain grass broom relative belum begitu banyak. Sehingga, potensi
Mujib untuk mendapatkan buyer cukup tinggi. Persaingan tidak begitu ketat. Apalagi,
dia memiliki kelebihan berupa tinggal di daerah yang sangat dekat dengan sentra
komoditas tersebut.
Kedua, Mujib memanfaatkan website. Semua
buyer dia dapatkan melalui website yang dia miliki. Uniknya, Mujib sama sekali
tidak bermain SEO. Namun, karena persaingan sangat terbatas, maka buyer dapat
dengan mudah menemukannya di mesin pencarian Google.
Ketiga, ini factor rejeki Alloh SWT. Ini
nampak jelas banget. Bagaimana tidak? Tidak ada hal special yang dimiliki Mujib.
Kemampuan berbahasa asingnya terbatas, meski dia adalah lulusan kuliah Bahasa
Inggris. Dia tidak memiliki kecakapan digital, karena dia memang tidak belajar
Digital Marketing. Kemampuan berkomunikasinya juga tidak istimewa. Bahkan, bisa
dikatakan cara berbicara nya saja kurang meyakinkan, dalam konteks negosiasi
dan persuasi. Soal network internasional, dia juga kurang, bahkan tidak ada. Secara,
dia tidak memiliki pemgalaman internasional, baik berupa pengalaman studi di
luar negeri maupun berinteraksi dengan berbagai komunitas di luar negeri.
Sekarang, kita lihat seperti apa aku.
Aku merintis bisnis ekspor sedari tahun lalu. Beberapa bulan lebih telat dibanding
Mujib. Aku sudah berhasil pecah telor. Namun, aku belum mendapatkan buyer loyal
sebagaimana Mujib mendapatkannya. Apakah karena effortku kurang? Atau ini memang
tahapan yang harus aku lalui sebelum melenting jauh tinggi di angkasa? Apa saja
yang sudah aku lakukan selama ini?
Pertama, aku sudah memiliki pemahaman
yang cukup tentang dunia ekspor. Aku sudah belajar cukup banyak tentang dunia
ekspor. Pelatihan offline dan online telah aku jalani. Belajar langsung dari
mentor juga sudah aku lakukan. Belajar digital marketing sudah aku lakukan.
hanya saja, memang masih banyak aspek dari digital marketing yang aku masih
harus benar-benar kuasai, karena masih setengah-setengah. Contohnya adalah belajar
tentang pembuatan website tanpa coding. Aku masih butuh jam terbang yang banyak
untuk praktik membuat website. Aku perlu membuktikan pada diri sendiri bahwa
aku benar-benar sudah excellent dalam membuat berbagai website. Levelku harus sudah
selayaknya seorang freelancer pembuat website professional. Kesimpulannya, aku sudah
cukup belajar banyak, namun aku harus tetap mengupdate ilmu dan terus belajar.
Kedua, aku sedang menggeluti
marketing melalui marketplace. Ini adalah hal yang sangat bagus. Memang butuh
waktu untuk memanen hasil. Yang jelas, proses yang ku jalani sudah bagus
terkait marketplace ini. Setidaknya, aku belajar banyak tentang bagaimana mengelola
B2B marketplace. Aku belajar banyak tentang bagaimana mengakali algoritma Alibaba.
Aku mendapatkan pemahaman tentang dos and donts terkait penggunaan Alibaba. Setelah
melewati satu bulan pertama, aku mulai mendapatkan chat masuk. Sudah mulai
bermunculan potential buyers dari berbagai negara. Nikmati proses ini. Yakinlah
bahwa ikhtiar yang sempurna akan berbuah manis pada akhirnya.
Ketiga, apa kurangnya aku? Aku sepertinya
merasa kurang, hanya karena belum mendapatkan buyer yang loyal. Tidka harus
seperti itu, sejatinya. Timeline setiap orang berbeda. Mujib bermain di sektor
bue ocean. Dia termasuk cepat mendapatkan hasil. Tak perlu merasa gagal karena
kalah progress dari Mujib. Aku sudah berada di jalur yang tepat. Aku bermain di
sektor red ocean, namun ketika nanti sudah masuk level flourishing, maka
earning ku akan jauh lebih besar dari Mujib. Secara, masjin keuntungan yang ku
raih sangat berbeda dari marjin yang dia raih. Potential profit margin ku
beberapa kali lipat lebih tinggi.
Pesanku untuk diriku:
“bertahanlah pada proses yang kau
jalani. Progressmu sudah bagus. Proses mu sudah tepat. Jangan kedor. Teruslah bergerak
melaju, pelan atau cepat. Terus update ilmu, pengalaman, dan perbanyak circle
orang-orang hebat. Embrace the process, even the toughest one! Timeline setiap
orang berbeda. Sebagian orang mencapai titik kejayaan within few months from
the start. Beberapa orang butuh beberapa tahun untuk sukses. Yang jelas, kamu memiliki
timeline mu sendiri. Yakinlah, bahwa setiap ikhtiar maksimal akan berbuah hasil
yang manis, indah dan memuaskan. Terus ikhtiar, dan pastinya Alloh akan
memberimu apa yang engkau inginkan.
Terusslah asah kemampuan
komunikasimu.
Teruslah asah kemampuan digital marketingmu.
Teruslah upload produk di
marketplacemu.
Teruslah bergaul dan belajar dari
orang-orang yang memiliki kesuksesan di bidang ekspor.
Teruslah mengupdate ilmu-ilmu baru,
terutama yang berkaitan dengan teknologi seperti Artificial Intelligence.
Teruslah bertumbuh.
Peluk semua tantangan.
Dobrak semua rintangan.
Berdoalah pada Alloh SWT.
Yakinlah, kejayaanmu akan datang segera”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar