Selasa, 13 Desember 2022

Financial abundance, nothing to lose, and mastermind

 

Setengah hari mengikuti seminar Bersama pak Andri Suwarno telah membuka pikiranku. Tak ada hal baru dalam materi yang beliau sampaikan, sebenarnya. Hanya saja, hal-hal yang penting untuk hidup seringkali kita anggap klise karena sudah sebegitu familiarnya kita terhadap hal-hal penting tersebut.

Hal yang beliau sampaikan adalah soal mindset finansial. Beliau menjadikan diri sendiri sebagai contoh betapa mindset yang positif tentang uang adalah akar dari keberlimpahan finansial.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa lebih khusyuk dalam beribadah.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa lebih percaya diri dalma bergaul.

Dengan keberlimpahan finansial, kita lebih berani untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi tekanan.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa berbuat kebaikan jauh lebih banyak dan lebih besar.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa mendapatkan circle yang penuh dengan orang-orang baik dan positif.

Dengan keberlimpahan finansial, keluarga kita bisa jauh lebih Bahagia.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa jauh lebih Bahagia menjalani hidup.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa lebih sehat.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa menjadi pribadi yang lebih ikhlas.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa menjadi individu yang lebih dicintai oleh sesame.

Dengan keberlimpahan finansial, kita bisa menjadi lebih cerdas dalam berpikir.

Dengan keberlimpahan finansial, kesehatan psikologis, emosi, mental dan fisik kita bisa jauh lebih terjamin.

Dengan keberlimpahan finansial, hidup kita terasa jauh lebih nyaman.

Dengan keberlimpahan finansial, akan jauh lebih banyak kebaikan yang bisa kita lakukan untuk orang lain.

Dengan keberlimpahan finansial, kita akan terhindar dari urusan-urusan sepele yang menguras energi pikiran.

Denagn keberlimpahan finansial, kebahagiaan akhirat mudah didapat.

Dengan keberlimpahan finansial, syurga jauh lebih mudah diraih.

 

Itulah yang akan terasa dalam hidup ketika kita memiliki keberlimpahan finansial. Kira-kira begitu yang disampaikan pak Andri Suwarno.

 

Sebagian orang mungkin akan menyangkal beberapa pertanyaan tersebut dengan berbagai argumentasi.

Bisa jadi apa yang disangkalkan orang tersebut akan benar adanya, terwujud sebagaimana yang dipersepsikannya.

Karena dalam hidup ini, kita bisa memilih mahdzab yang mana pun tentang menjalani hidup.

Bisa kita memilih mahdzab hidup sederhana dalam keterbatasan.

Bisa kita memilih hidup sederhana penuh kebermanfaatan dalam keberlimpahan.

Semuanya benar.

Kita tidak akan dihianati oleh apa yang kita yakini kebenarannya.

Hanya saja, kita jgua harus siap dengan konsekuensi dari apa yang ktia yakini benar.

 

Orang mungkin berpikir bahwa kondisi terbatas finansial akan menjadi lading pahala karena kita diuji dengan kesabaran.

Namun harus siap dengan konsekuensi hidup penuh keterbatasan.

Orang mungkin berpikir bahwa memiliki uang yang sedikit asal berkah itu jauh lebih baik ketimbang uang banyak namun ndak berkah.

Itu benar.

Yang salah adalah kenapa kita membuat Batasan-batasan yang sulit untuk dipilih?

Sama-sama pengandaian, kenapa kita tidak mengandaikan sesuatu yang indah yang baik untuk kita pilih bagi hidup kita?

Kenapa kita ndak tanamkan dalam pikiran kita bahwa memiliki uang berlimpah dan penuh keberkahan jauh lebih baik dari memiliki uang yang terbatas dan ndak berkah pula?

 

“Hidup ini adalah pilihan”, kata Pak Andri. Benar sekali, dan itu adalah kalimat yang sering kali aku dengar. Buatlah pilihan-pilihan yang indah dan baik bagi hidup kita. Selebihnya, hiraukan!

Itu first lesson yang aku dapatkan dari pak Andri.

 

Second lesson yang kudapatkan dari beliau adalah bahwa untuk memiliki keberlimpahan dalam hidup, kita perlu merasa mudah untuk melepaskan. Kita perlu bersikap nothing to lose terhadap hal-hal duniawi. Sering traktir teman, beli hadiah untuk keluarga, sodakoh yang banyak dan berkesinambungan, kasih hadiah orang lain, kasih kejutan orang-orang tersayang, dan berderma secara nothing to lose.

Manusia memiliki pembawaan untuk enggan menyerahkan sesuatu yang mereka miliki, terlebih itu adalah hal yang berharga. Ndak mudah memang. Namun mengembangkan sikap mudah mengikhlaskan sesuatu adalah karakter orang-orang sukses besar.

Lesson ketiga yang ku dapatkan dari pak Andri adalah tentang kekuatan mastermind. Setiap individu yang sukses bisa dipastikan memiliki minimal seorang mentor. Mereka juga memiliki circle yang terdiri dari orang-orang hebat. Bahkan beliau meyakinkan bahwa jumlah penghasilan kita kali ini adalah hasil rata-rata dari total penghasilan lima sampai sepuluh orang yang paling dekat dengan kita. Karakter adalah cerminan dari rata-rata 5-10 orang paling dekat dengan kita.

Well-noted lessons. Thanks Pak Andri for reminding me.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar