Jumat, 03 Maret 2017

Memilih Masa Depan

Gambar: https://gennextcommoner.wordpress.com/2015/08/06/




Selamat datang, Maret!

Aku memiliki banyak teman, yang kisah hidupnya cukup berharga untuk dijadikan pelajaran hidup.
Temanku yang pertama, bernama Taufiq.
Dia adalah teman kuliah.
Saat kuliah, prestasi akademiknya tak begitu luar biasa. Biasa-biasa saja.
Dia ingin sekali menjadi seorang dosen.
Beberapa tahun kemudian, benar terwujud, dia menjadi seorang dosen, di sebuah perguruan tinggi Negeri yang cukup terkemuka.
Teman yang kedua, bernama Tiar.
Dia juga teman kuliahku saat aku masih jadi mahasiswa.
Prestasi akademiknya luar biasa.
Dia termasuk anak mahasiswa berprestasi.
Dia bercita-cita menjadi seorang guru.
Jadilah dia seorang guru, beberapa tahun kemudian.
Hanya saja, nasib baik rupanya belum berpihak padanya.
Sekian tahun mengabdi jadi guru, belum juga dia mendapat status sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.

Teman yang ketiga bernama Burhan.
Aku berteman baik dengannya sejak kami sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Prestasi akademiknya sangat biasa.
Prestasi non-akademik pun tak ada.
Dia bercita-cita menjadi pengusaha kain yang sukses.
Beberapa tahun kemudian, itu cita-citanya mewujud nyata.

Pembaca yang budiman,
Tulisan ini memang tidak membahas proses tercapainya suatu impian.
Di balik tercapainya suatu impian pasti ada proses yang panjang, berupa aral rintangan.
Namun pesan sederhana yang ingin disampaikan di tulisan ini adalah bahwa kita akan sampai pada posisi yang kita fokuskan untuk kita capai.
Kita hanya akan berada pada kondisi yang kita konsisten dan persisten untuk menggapainya.
Orang pintar belum tentu sukses. Pun demikian orang yang tidak pintar belum tentu tidak sukses.
Hidup adalah pilihan.
Kita hanya akan meraih apa yang kita pilih untuk kita capai, bukan lainnya.
Namun perlu diingat, bahwa jika kita tidak memilih dengan bijak, maka kita akan dipilihkan oleh situasi di luar kendali kita yang belum tentu kita merasa cocok dengannya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar