Selasa, 07 Maret 2017

Perjuangan itu kini menjadi candu

Aku rindu momen saat adrenalinku terpacu dalam seleksi program pendidikan ke luar negeri. Aku rindu haru biru perasaan antara ragu, bimbang, semangat, dan yakin yang bercampur menjadi satu. Aku rindu masa-masa mendebarkan menunggu pengumuman sambil bertekuk lutut pasrah kepada Sang Penentu. Aku rindu merasakan semangat pembuktian bahwa aku mampu. Itu adalah saat yang membuat aku merasa bahwa perjuangan hidup itu menarik. Andai ia adalah sebuah tulisan, maka ia akan menjadi sebuah novel berisi cerita yang menarik untuk dibaca. Menarik bukan semata karena ceritanya yang indah dan tanpa masalah. Namun justru menarik karena lika-likunya, hingga berujung a’aku bisa’. 

Ini yang menjadikanku semakin meresapi bahwa hidup ini indah ketika ada kisah-kisah perjuangan di dalamnya. Kisah-kisah yang kita sendiri adalah pemerannya. Semua orang suka cerita. Apalagi cerita nyata yang kita sendiri berada di dalamnya. Beda dengan cerita yang kita baca di novel atau karya fiksi lainnya, cerita hidup kita akan begitu nikmat untuk dibaca di ‘penghujung laga’. Kenapa di penghujung laga? Karena di awal dan tengahnya ada air mata, keluh kesah, dan emosi lainnya. Namun semua akan menarik dan terasa bernilai pada waktunya, meskipun tak selalu indah. Tak selalu indah namun tetap menarik dan bernilai, itu keren. 

Aku sendiri kadang suka menikmati kisah pilu masa lalu. Kisah yang membuatku penuh sumpah serapah ketika mengalaminya, namun tersenyum penuh syukur ketika mengingatnya, bahwa aku pernah mengalaminya. Ini bukan kalimat retoris untuk menjadi bumbu cerita agar terkesan inspiratif, namun ini nyata. Nyata bahwa aku pernah merasakan kehidupan yang aku benci, namun setelah memaluinya aku merasa bersyukur pernah merasakannya. 

Kini, aku merindukan rasanya berjuang. Bukan semata untuk lolos dalam seleksi program pendidikan ke luar negeri, melainkan juga untuk meraih cinta yang didamba, mewujudkan cita-cita besar tentang memberikan kebermanfaatan bagi sesama, dan meraih puncak karya. 


Ah…aku jadi ketagihan dengan yang namanya perjuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar