Sabtu, 17 September 2016

Bagaimana kamu mejalani hidupmu?



Aku punya keluarga bahagia.
Aku punya rumah dan kendaraan.
Aku punya 10 rumah makan yang masing-asing tiap harinya rata-rata bisa memberikan keuntungan bersih 1 juta.
Berarti, per bulan aku bisa mendapatkan penghasilan bersih dari rumah makan saja sekitar Rp 300 juta.

Aku memiliki kebun kakao 50 hektare, yang kubeli dari hasil bisnis rumah makanku.
Tiap tahun kebun kakao tersebut menghasilkan uang yang cukup banyak.

Aku memberi gaji orang tuaku Rp 5 juta per bulan.
Aku menjadi donatur tetap 10 buah pondok tahfidz al-Qur’an, dengan sumbangan untuk masing-masing berupa uang tunai Rp 2 juta rupiah. Jadi Rp 20 juta rupiah.

Aku mempunyai pondok tahfidz sendiri yang dikelola dengan manajemen sendiri.
Pondok Tahfidz ku dibangun dengan arsitektur modern, sehingga lebih mirip seperti gedung mewah berlantai 2.

Aku mudah berderma kepada siapapun. 

Anak-anakku ku sekolahkan di sekolah terbaik. 
Mereka kuliah di perguruan tinggi ternama di Inggris, Mesir, USA, dan Jepang dan Jerman. Mereka adalah para insan hebat yang berprestasi di bidang mereka masing-masing.

Hampir tiap bulan aku ke luar negeri untuk melakukan kunjungan bisnis dan mencari inspirasi.
Berbagai negara aku kunjungi.
Berbagai event internasional aku sambangi.
Aku bisa dengan mudahnya menonton sepakbola dimanapun di belahan dunia manapun secara live di stadium. 
Aku juga terbiasa nonton event internasional seperti piala dunia, olimpiade, Grandprix, Formula 1, dan sebagainya.
Aku terbiasa melakukan hal-hal gokil dan gila seperti naik kereta api trans-siberia, trans china-tibet, mendaki gunung tinggi di dunia, dan sebagainya.
Aku punya museum sendiri, yang bernama museum keliling dunia. 
Di museum tersebut, aku menyimpan berbagai bendan unik yang kudapatkan selama mengunjungi berbagai-negara.
Aku memiliki perpustakaan mewah looh.
Lengkap dengan koleksi buku dan berbagai fasilitas lainnya/
Aku mudah meminjami uang ke orang-orang yang membutuhkan, meskipun mereka kadang tak bersegera melunasinya, bahkan ada yang tak kunjung melunasinya sampai entah waktu kapan. Namun aku bersikap nothing to lose selalu, dan aku meniatkannya hanya karena Alloh.

Aku memiliki beberapa guesthouse yang tersebar di beberapa daerah. 
Di guesthouse tersebut, aku berusaha menyediakan akomodasi gratis kepada orang luar negeri, dengan syarat mereka harus mau belajar budaya Indonesia, especially budaya daerah. 
Dengan Guesthouse tersebut, semakin banyak orang luar yang belajar tentang Indonesia. 
Aku mengeluarkan hewan kurban berupa sapi tiap tahunnya, dan kutempatkan secara bergilir di berbagai tempat dimana banyak terdapat orang miskin. 

Aku menjadi orang tua asuh untuk sekitar 100 anak, dan makin bertambah dari hari ke hari.
Aku juga aktif memberikan sumbangan bagi saudara-saudara muslim di berbagai belahan dunia, terutapa Palestina.
Aku mengembangkan website yang berisi promosi bagi segala potensi Indonesia. 

Aku produktif menulis.
Buku^buku karyaku tersebar di berbagai toko buku besar seperti gramedia, Toko gunung Agung, Merbabu dan lainnya.
Aku menulis karya-karya seputar hal yang aku sukai, seperti Traveling, pendidikan, psikologi, self-help, kretivitas, dan independent life.
Aku mengisi berbagai training di berbagai tempat, di desa dan di kota.
Aku menjadi konsultan berbagai organisasi kepemudaan di berbagai tempat di indonesia.

Aku juga bisnis ekspor-impor loh.
Aku tergabung dalam berbagai forum internasional yang memiliki pertemuan rutin tiap tahunnya, bahkan ada beberapa yang tiap bulan.

Aku berhasil menggali potensi lokal, untuk kemudian dijadikan komoditas ekspor.
Aku makin memiliki kontribusi lebih kepada lingkungan masyarakat sekitarku khususnya, dan bangsa negaraku pada umumnya.

Aku aktif dalam pengajian spiritual.


Aku benar-benar bahagia, dunia dan akhirat.

To be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar