Selasa, 06 Juni 2023

Lingkungan, Mindset, Alam Bawah Sadar, dan Pencapaian Besar

 

Ada banyak cara untuk bisa mencapai kekayaan melimpah, status social yang tinggi, dan pencapaian hidup lainnya yang tinggi. Namun, kenapa banyak orang yang tidak (belum) meraihnya?

Jawabannya bisa beragam. Bisa jadi, karena mereka tidak menemukan cara untuk meraihnya. Namun dari sekian banyak alasan kenapa orang belum meraih pencapaian besar dalam hidupnya, satu alasan yang sangat mendasar ada pada mindset.

Betapa banyak orang yang meyakini bahwa mereka sebenarnya tidak layak untuk meraih pencapaian besar.

Betapa banyak orang yang justru meyakini bahwa kondisi penuh kekurangan yang mereka alami adalah nasib yang harus diterima dengan lapang dada dan penuh kepasrahan.

Betapa banyak orang yang alam bawah sadarnya meyakini bahwa mereka tidak pantas untuk meraih pencapaian besar.

Sementara…

Orang-orang dengan pencapaian besar dalam hidupnya meyakini bahwa mereka layak untuk hidup penuh keberlimpahan dan kesuksesan.

Keyakinan tersebut terbentuk dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantara sekian banyak faktor yang berpengaruh terhadap keyakinan tersebut adalah faktor Pendidikan dari keluarga.

Keluarga kaya raya akan cenderung menumbuhkan mindset bahwa mencari kekayaaan itu mudah, bahwa kaya raya itu adalah hak mereka dan mereka layak untuk meraihnya.

Bahkan, tanpa diajari secara sadar bahwa mereka bisa kaya, mindset kaya anak-anak yang dibesarkan di keluarga kaya akan terbentuk dengan sendirinya melalui lingkungan dimana mereka tinggal. Mereka menyadari bahwa mereka mudah mendapatkan relasi bisnis. Mereka menyadari bagaimana memberdayakan orang lain untuk tujuan ekonomi mereka. Mereka memahami bagaimana mendapatkan permodalan.

Alam bawah sadar mereka tersetting bahwa mereka adalah orang-orang yang mudah untuk meraih hidup yang berkelimpahan.

Itulah kenapa orang kaya yang jatuh bangkrut cenderung mudah bounce back. Kebangkitan mudah diwujudkan karena mereka mengetahui memiliki mindset bahwa mereka adalah orang kaya. Mereka meyakini bahwa cara meraih kekayaan itu mudah.  

Itu adalah privilege orang-orang kaya dan berpencapaian besar.

Sementara, orang-orang yang sedari lahir hidup penuh kekurangan, cenderung kesulitan untuk merubah kondisi mereka. Lingkungan mereka meyakinkan mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang memang terlahir untuk mengalami kekurangan. Nasib mereka bisa berubah karena beberapa hal. Hal pertama, lingkungan yang menstimulasi mereka untuk berhasil. Untuk meraih lingkungan yang menstimulasi mereka, tentu mereka harus berhijrah atau merantau. ketika merantau dan memasuki lingkungan yang berisi orang-orang yang bisa menginspirasi, maka ada peluang orang tersebut bisa berubah. Kisah tentang Liem Goh Tong cukup bisa menjadi bukti akan hal ini. Dia yang merupakan orang miskin dari Cina daratan memilih bermigrasi dan hidup Malaysia. Dia meniti pekerjaan sebagai seorang buruh proyek. Dari situ dia merintis usaha dalam bidang konstruksi hingga menjadi orang yang berkelimpahan.

Kedua, akses Pendidikan. Pendidikan di sini tidak diartikan sebagai pendidikan formal semata, karena pada kenyataannya, banyak orang berpendidikan tinggi yang masih belum bisa meraih keberlimpahan dalam hidup. Pendidikan di sini bisa berupa ilmu dari sumber apa pun yang mereka dapatkan dan langsung praktikkan hingga berhasil. Di era pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini, kesempatan terbuka luas bagi siapapun untuk berubah meraih pencapaian besar dalam hidup. Meskipun kesempatan begitu banyak, banyak orang yang melewatkan kesempatan tersebut. Satu yang membuat mereka melewatkan kesempatan tersebut adalah mindset negative. Mereka tidak meyakini bahwa mereka layak untuk meraih keberhasilan. Banyak orang berhasil karena berada di lingkungan yang penuh dengan orang berhasil.

Mindset itu penting.

Berada di lingkungan yang tepat yang bisa menumbuhkan mindset positif kita itu lebih penting. Itu adalah awal dari mindset positif bertumbuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar