Jumat, 11 Februari 2022

Sosialisasi Kurikulum terhadap Siswa

 

Kurikulum pendidikan didesain untuk menciptakan generasi yang unggul. Generasi unggul tersebut ditandai dengan terbentuknya karakter positif, kompetensi terbaik, dan pengetahuan luas para peserta didik. Segala penyelenggaraan kegiatan seperti workshop, seminar dan pelatihan diupayakan oleh kementerian pendidikan dalam rangka mewujudkan pesan dari kurikulum. Sejauh ini,  pihak yang menjadi target sosialisasi kurikulum adalah para guru. Dengan sosialisasi kurikulum terhadap guru, ada harapan bahwa guru terbekali untuk mengimplementasikan kurikulum. Salah satu alasan logis dari hal tersebut adalah karena guru merupakan pihak yang memiliki posisi strategis untuk mewujudkan pesan dari kurikulum. Mereka adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan peserta didik.

Pertanyaan yang menarik untuk dijawab adalah, perlukah kurikulum disosialisasikan kepada peserta didik? Jawaban normative dari pertanyaan ini adalah “perlu”. Namun, pada kenyataannya sosialisasi kurikulum terhadap siswa Nampak kurang mendapatkan perhatian. Hal tersebut mungkin terjadi karena kita cenderung take it for granted.  Berapa banyak sekolah yang menyosialisasikan kurikulum terhadap peserta didik? Berapa banyak sekolah yang berusaha memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang apa kurikulum harapkan bisa dicapai oleh peserta didik?

Kurikulum adalah sebuah visi misi pendidikan. Agar visis-misi tercapai, maka berbagai pihak yang berhubungan dengan kurikulum harus diberi pemahaman, terlebih peserta didik yang menjadi subyek dari pendidikan. Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang konten dari kurikulum akan memudahkan tercapainya berbagai kualitas unggul yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Cara pandang para pembuat kebijkaan pendidikan perlu dirubah dari menganggap peserta didik sebagai objek dari pelaksanaan kurikulum menjadi subjek atas terlaksanakannya kurikulum. Tuntutan pendidikan abad 21 dimana pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik (student-oriented learning) semakin menguatkan posisi peserta didik sebagai subyek dari pelaksanaan kurikulum.

Lantas, bagaimana cara menyosialisasikan kurikulum terhadap peserta didik? cara menyosialisasikan kurikulum terhadap peserta didik seyogyanya berbeda dengan guru. Perlu ada penyederhanaan bahasa yang digunakan dalam menyampaikan konten dari kurikulum terhadap peserta didik. Ada dua tahap sosialisasi kurikulum terhadap siswa. Tahap pertama adalah sosialisasi kurikulum secara general. Hal tersebut bisa dilakukan dalam forum stadium general, atau dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil seperti kelas. Pihak penyampai sosialisasi bisa guru, wali kelas, atau pun kepala sekolah secara langsung. Tahap kedua adalah penyampaian konten kurikulum yang lebih spesifik oleh masing-masing guru mata pelajaran. Momen paling tepat untuk sosialisasi kurikulum adalah di awal tahun pelajaran baru, atau awal dimulainya semester.

Sosialisasi kurikulum tersebut setidaknya akan memberikan pemahaman peserta didik atas beberapa hal. Pertama, peserta didik memahami apa yang diharapkan bisa dicapai oleh mereka setelah menjalani serangkaian proses pendidikan formal di sekolah. Kedua, peserta didik memahami berbagai metode pembelajaran yang semestinya dilaksanakan oleh peserta didik dan guru agar pesan dari kurikulum terwujud. Ketiga, peserta didik memahami peran mereka untuk mewujudkan pesan dari kurikulum tersebut. Jika pemahaman tersebut dimiliki peserta didik, maka peserta didik siap untuk menjadi subjek dari implementasi kurikulum, bukan sebaliknya, hanya menjadi objek.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar