Sepuluh tahun
lebih bekerja sebagai seorang pegawai di satu tempat, aku jadi bertanya pada
diri sendiri
“akankah
aku menghabiskan sisa hidupku di tempat ini?”
“hidup
itu singkat”.
“Hidup
itu perlu dijalani dengan penuh warna. Jangan sampai hanya karena pengaruh
lingkungan lantas kamu menggadaikan sebagian waktu dalam hidupmu untuk
melakukan hal yang monoton dan miskin warna”.
Ada dialog
batin yang menyeruak akhir-akhir ini. Ada diskusi dan tanya-jawab dalam ruang
pikiranku. Tentang satu hal, yaitu bagaimana aku akan menjalani sisa waktu yang
kumiliki dalam hidupku. Dalam sudut pandang sebagian orang lain yang menilaiku,
aku adalah orang yang beruntung. Aku memiliki kondisi dan situasi yang mereka
idamkan. Dalam sudut pandangku, aku adalah orang yang masih butuh merubah
banyak hal untuk dapat menjalani hidup lebih baik lagi. Rasanya, masih banyak
hal yang harus aku perbaiki untuk bisa make
the most of my time in life.
Kadang aku
takut kalua aku tak ubahnya mereka yang menjalani hidup secara mengalir begitu
saja. Kemudian di penghujung akhir waktu baru tersadar betapa alur hidup yang
selama ini dijalani datar-datar saja, tanpa makna. Aku ingin bisa meninggalkan
banyak legacy positif berupa kebaikan-kebaikan yang dapat dirasakan oleh orang
lain. Aku ingin di akhir hidupku tercatat lembaran-lembaran kisah penuh warna
dan makna yang menjadi inspirasi bagi orang-orang tercinta. Aku ingin
orang-orang mengingatku setelah aku tiada, mengingatku karena hal-hal besar
yang aku telah lakukan. Karena itulah, dialog batinku terus berlanjut.
Aku bersyukur
bahwa aku masih terbersit untuk melakukan refleksi diri. Dengan ini aku terpacu
untuk menata diri di fase ini. Tidak ada kata terlambat, karena selalu ada
kesempatan untuk memperhebat diri di berapapun usia yang aku jalani. Masih teringat
jelas kisah-kisah orang hebat yang melaju pesat di titik start yang relative
telat. Mereka meraih mimpi karena berjuang tanpa henti.
Kini, rasanya
aku semakin berani untuk memperjuangkan keyakinan diri. Sudah saatnya telinga
ku tutup rapat dan focus mendengarkan suara hati. Saat ini, aku Sudah cukup kenyang
dengan opini orang lain dikemarin hari. Focus pada suara hati adalah hal
terbaik yang tak kan buatku menyesali apa yang telah terjadi di hari akhir
nanti. Aku akan focus bergerak mencoba hal besar yang kuyakini itu berarti.
Impianku besar.
Langkah-langkahku keren. Aku siap untuk menjadi hebat, dan semakin hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar