Selasa, 08 Februari 2022

Refleksi Diri, Setelah Lama Mengabdi

 

Sepuluh tahun lebih bekerja sebagai seorang pegawai di satu tempat, aku jadi bertanya pada diri sendiri

“akankah aku menghabiskan sisa hidupku di tempat ini?”

“hidup itu singkat”.

“Hidup itu perlu dijalani dengan penuh warna. Jangan sampai hanya karena pengaruh lingkungan lantas kamu menggadaikan sebagian waktu dalam hidupmu untuk melakukan hal yang monoton dan miskin warna”.

Ada dialog batin yang menyeruak akhir-akhir ini. Ada diskusi dan tanya-jawab dalam ruang pikiranku. Tentang satu hal, yaitu bagaimana aku akan menjalani sisa waktu yang kumiliki dalam hidupku. Dalam sudut pandang sebagian orang lain yang menilaiku, aku adalah orang yang beruntung. Aku memiliki kondisi dan situasi yang mereka idamkan. Dalam sudut pandangku, aku adalah orang yang masih butuh merubah banyak hal untuk dapat menjalani hidup lebih baik lagi. Rasanya, masih banyak hal yang harus aku perbaiki untuk bisa make the most of my time in life.

Kadang aku takut kalua aku tak ubahnya mereka yang menjalani hidup secara mengalir begitu saja. Kemudian di penghujung akhir waktu baru tersadar betapa alur hidup yang selama ini dijalani datar-datar saja, tanpa makna. Aku ingin bisa meninggalkan banyak legacy positif berupa kebaikan-kebaikan yang dapat dirasakan oleh orang lain. Aku ingin di akhir hidupku tercatat lembaran-lembaran kisah penuh warna dan makna yang menjadi inspirasi bagi orang-orang tercinta. Aku ingin orang-orang mengingatku setelah aku tiada, mengingatku karena hal-hal besar yang aku telah lakukan. Karena itulah, dialog batinku terus berlanjut.

Aku bersyukur bahwa aku masih terbersit untuk melakukan refleksi diri. Dengan ini aku terpacu untuk menata diri di fase ini. Tidak ada kata terlambat, karena selalu ada kesempatan untuk memperhebat diri di berapapun usia yang aku jalani. Masih teringat jelas kisah-kisah orang hebat yang melaju pesat di titik start yang relative telat. Mereka meraih mimpi karena berjuang tanpa henti.

Kini, rasanya aku semakin berani untuk memperjuangkan keyakinan diri. Sudah saatnya telinga ku tutup rapat dan focus mendengarkan suara hati. Saat ini, aku Sudah cukup kenyang dengan opini orang lain dikemarin hari. Focus pada suara hati adalah hal terbaik yang tak kan buatku menyesali apa yang telah terjadi di hari akhir nanti. Aku akan focus bergerak mencoba hal besar yang kuyakini itu berarti.

Impianku besar. Langkah-langkahku keren. Aku siap untuk menjadi hebat, dan semakin hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar