Self-efficacy merupakan istilah yang familiar
dalam konsep ilmu psikologis yang berkaitan dengan pengembangan diri. Makna
dari self-efficacy, yang sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “efikasi
diri”, merupakan keyakinan akan kemampuan diri menyelesaikan suatu tugas atau melakukan
hal baru dengan berhasil. Keyakinan
tersebut muncul melalui serangkaian pengalaman berhasil yang telah dilalui
sebelumnya. Selain itu, efikasi diri juga terbentuk melalui kebiasaan tuntas
melaksanakan pekerjaan.
Orang yang memiliki
efikasi diri yang tinggi cenderung optimis dalam menghadapi tantangan. Dalam dirinya
ada keyakinan bahwa ia bakal mampu menyelesaikan apa pun yang akan
dikerjakannya dengan berhasil. Lawan dari efikasi diri adalah sikap pesimis dan
inferior. SIkap tersebut juga bisa terbentuk oleh pengalaman yang telah
dilalui, berupa sikap negative dalam mengerjakan urusan. Sikap negative dalam
mengerjakan suatu urusan yang dimaksud adalah seperti mengerjakan suatu
pekerjaan secara tidak tuntas, atau setengah-setengah.
Efikasi diri akan
efektif terbentuk saat seorang individu berada pada masa kanak-kanak atau
remaja. Efikasi diri yang terbentuk pada masa awal kehidupan seorang individu
akan cenderung dibawa hingga usia dewasa dan melekat pada diri seseorang
menjadi suatu karakter. Menyadari hal tersebut, penting sekali bagi para
pendidik untuk meyakinkan para peserta didik untuk membiasakan diri melakukan
hal-hal yang dapat membentuk efikasi diri. Hal-hal yang bisa membentuk efikasi
diri tersebut antara lain adalah; (1) menyelesaikan tugas/projek belajar secara
tepat waktu, atau bahkan sebelum waktunya, (2) menyelesaikan suatu pekerjaan
secara tuntas, tidak setengah-setengah, (3) berani menghadapi
tantanga-tantangan positif, (4) membuat target-target yangt terukur output
serta waktu penyelesaiannya.
Betapa banyak individu
yang berpikir bahwa menyelesaikan suatu pekerjaan adalah suatu beban. Mereka belum
memahami bahwa menyelesaikan suatu pekerjaan secara tuntas dan tepat waktu akan
membentuk efikasi diri yang sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka. Ketika efikasi
diri sudah terbentuk, seorang individu akan memiliki sikap optimis dalam
berusaha mencapai sesuatu, sekalipun ia menyadari banyaknya tantangan yang akan
ia hadapi. Jika karakter seperti itu ada pada diri kita, maka besar kemungkinan
kita akan meraih keberhasilan dalam usaha-usaha kita, karena kemungkinan kita
berhasil dalam mencapai sesuatu akan besar jika kita melakukan tindakan yang
disertai keyakinan penuh optimisme. Sementara sikap pesimis dan efikasi diri
yang rendah akan cenderung memaksa kita menyerah, bahkan sebelum memulai
tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar