Rabu, 25 Desember 2019

Self-efficacy



Self-efficacy merupakan istilah yang familiar dalam konsep ilmu psikologis yang berkaitan dengan pengembangan diri. Makna dari self-efficacy, yang sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “efikasi diri”, merupakan keyakinan akan kemampuan diri menyelesaikan suatu tugas atau melakukan hal baru dengan  berhasil. Keyakinan tersebut muncul melalui serangkaian pengalaman berhasil yang telah dilalui sebelumnya. Selain itu, efikasi diri juga terbentuk melalui kebiasaan tuntas melaksanakan pekerjaan.

Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung optimis dalam menghadapi tantangan. Dalam dirinya ada keyakinan bahwa ia bakal mampu menyelesaikan apa pun yang akan dikerjakannya dengan berhasil. Lawan dari efikasi diri adalah sikap pesimis dan inferior. SIkap tersebut juga bisa terbentuk oleh pengalaman yang telah dilalui, berupa sikap negative dalam mengerjakan urusan. Sikap negative dalam mengerjakan suatu urusan yang dimaksud adalah seperti mengerjakan suatu pekerjaan secara tidak tuntas, atau setengah-setengah.

Efikasi diri akan efektif terbentuk saat seorang individu berada pada masa kanak-kanak atau remaja. Efikasi diri yang terbentuk pada masa awal kehidupan seorang individu akan cenderung dibawa hingga usia dewasa dan melekat pada diri seseorang menjadi suatu karakter. Menyadari hal tersebut, penting sekali bagi para pendidik untuk meyakinkan para peserta didik untuk membiasakan diri melakukan hal-hal yang dapat membentuk efikasi diri. Hal-hal yang bisa membentuk efikasi diri tersebut antara lain adalah; (1) menyelesaikan tugas/projek belajar secara tepat waktu, atau bahkan sebelum waktunya, (2) menyelesaikan suatu pekerjaan secara tuntas, tidak setengah-setengah, (3) berani menghadapi tantanga-tantangan positif, (4) membuat target-target yangt terukur output serta waktu penyelesaiannya.

Betapa banyak individu yang berpikir bahwa menyelesaikan suatu pekerjaan adalah suatu beban. Mereka belum memahami bahwa menyelesaikan suatu pekerjaan secara tuntas dan tepat waktu akan membentuk efikasi diri yang sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka. Ketika efikasi diri sudah terbentuk, seorang individu akan memiliki sikap optimis dalam berusaha mencapai sesuatu, sekalipun ia menyadari banyaknya tantangan yang akan ia hadapi. Jika karakter seperti itu ada pada diri kita, maka besar kemungkinan kita akan meraih keberhasilan dalam usaha-usaha kita, karena kemungkinan kita berhasil dalam mencapai sesuatu akan besar jika kita melakukan tindakan yang disertai keyakinan penuh optimisme. Sementara sikap pesimis dan efikasi diri yang rendah akan cenderung memaksa kita menyerah, bahkan sebelum memulai tindakan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar