Sabtu, 30 Desember 2023

Wrapping up 2023 for Better New Year's Life

 


Besok persis, tahun akan berganti. Layaknya orang yang mengakhiri satu periode perjalanan, ada hal yang perlu dievaluasi. Perlu untuk refleksi diri. Agar apa yang sudah dijalani bisa menjadi pembelajaran, sebagai bekal untuk memperbaiki perjalanan setelahnya. Berikut beberapa poin refleksi yang aku dapatkan dari perjalanan 2023 ku.

Pertama, terkait bisnis. Aku Sudah menemui titik terang bisnis. Tadinya, jalan Nampak begitu gelap. Benar kata pepatah bahwa menjalani bisnis itu perlu dilakukan seperti berkendara di jalanan berkabut tebal. Jarak pandang mungkin hanya beberapa meter. Namun kendaraan harus terus melaju walau jarak pandang terbatas. Akhirnya, akan sampai juga ke tujuan. Yang perlu dilakukan hanyalah action. Nantinya, jalan-jalan terang akan muncul dengan sendirinya jua.

Masih terkait bisnis. Aku belajar hal berharga tentang the power of focus. Orang-orang yang sukses di bidang mereka masing-masing telah membuktikan kekuatan focus. Mereka bukannya orang-orang yang kekurangan ide. Ide mereka banyak, bahkan sangat banyak. Namun mereka menyadari bahwa mereka harus berfokus pada satu titik hingga sempurna. Mereka tidak akan melompat untuk merambah ke eksekusi ide lainnya sebelum focus pada satu ide benar-benar membawa mereka pada titik pencapaian tertinggi.

Aku merasa tidak kekurangan ide. Ingin tekuni dunia ekspor, impor, biro perjalanan umroh dan haji, perkebunan, digital/online marketing, edukasi, dan banyak lainnya. Namun aku sadar bahwa aku harus menekuni satu bidang dulu hingga mencapai titik pencapaian besar. Bersyukur, aku semakin belajar, hingga aku merasa sangat optimis untuk menjalani tahun depan yang jauh lebih baik.

Kedua, terkait ibadah dan hakikat hidup. Berbagai peristiwa yang terjadi di sepanjang tahun 2023 telah menyadarkanku akan pentingnya mempersiapkan diri menuju kematian yang hakiki.aku pasti mati, suatu saat. Itu sudah tidak bisa ditawar lagi. Banyak orang, baik yang ku kenal maupun tidak ku kenal, telah meninggal dengan berbagai cara. Ada yang meninggal dalam keadaan jihad fisabilillah. Dalam keadaan berbuat kebaikan. Ada pula yang meninggal dalam keadaan yang taka da seorangpun yang menginginkan cara kematian seperti itu. Aku ingin meninggal dalam keadaan khusnul hotimah, dalam ridho Alloh.

Menyadari hal ini, aku harus semakin gencar melakukan investasi akhirat. Dunia ini bakal aku tinggalkan. Aku meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini, akan ada kehidupan setelahnya. Aku harus memperbanyak variasi investasi akhiratku. Mulai sekarang investasi akhiratku harus semakin termenej dengan baik. Berkembang dan bertumbuh. Usman bin Affan adalah teladanku untuk urusan investasi akhirat, setelah nabi Muhammad SAW tentunya.

Ketiga, tentang kekuatan pikiran dan pengaruhnya terhadap realita hidup yan dijalani.

Apakah bisa kita hidup Bahagia menjalani hobi yang bernilai ibadah? Jawabannya adalah bisa. Aku sudah mengamati beberapa orang yang menjalani hidup penuh kebahagiaan, penuh rasa syukur, dan mereka sholih sholihah. Aku sudah meyakini bahwa aku bisa menjalani hidup dengan lebih indah bermakna dalam ridho Alloh SWT.

Keempat, tentang mengambil resiko. Jatah umur manusia terbatas. Umurku sudah segini, pasti makin hari makin menua. Aku sudah cukup lama menjalani hidup dalam kungkungan rutinitas yang menjemukan. Aku akan berani mengambil resiko untuk bisa menjalani hidup jauh lebih baik lagi. Aku tak mau hanya bermain di zona aman semu. Aku akan mendayagunakan segala kompetensi yang aku miliki untuk mengambil tantangan yang jauh lebih besar yang bisa ngasi reward yang sangat besar. Aku tidak bisa terus-terusan play safe.

Kelima, tentang berbagai hal yang semestinya aku tekuni. Kedepan, aku akan menjalani hidup penuh dengan freedom. Time freedom, financial freedom, dan expression freedom. Untuk mencapai itu, aku harus mengembankan diri dalam beberapa hal yang mencakup personal branding, online/digital marketing, artificial intelligence, networking, dan wellbeing.

Aku tak tau kapan Tuhanku, Alloh SWT, akan menarikku kembali kepadaNya. Yang jelas, aku harus jalani hidup jeuh lebih baik lagi di tahun baru. Hidupku harus semakin bermakna, dan aku yakin itu akan terwujud. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar