Bagaimana perasaanmu ketika menonton suatu film yang
kamu sudah mengetahui alur ceritanya?
Apa menariknya?
Sebagian film memang menarik, walau ditonton
berulang-ulang. Film inspiratif seperti “The Three idiots”, misalnya.
Namun semenarik-menariknya film, lambat laun tetap lah
menimbulkan rasa bosan ketika ditonton secara berulang.
Begitu pula hidup yang dijalani dengan cerita yang
sudah kita ketahui alurnya.
Jujur, kini aku sedang merasa berada di titik
stagnansi. Terkait pekerjaan.
Aku mendambakan pertumbuhan, perubahan, dan peningkatan.
Namun sepertinya berada di rel ini tidak akan membawaku kemana-mana. Aku hanya
akan menjadi siapa diriku yang flat itu.
Aku sudah berupaya memantaskan diri untuk menjadi
seorang berdedikasid an berkualifikasi tinggi dalam dunia pendidikan yang aku
tekuni. Namun aku masih lah diriku selayaknya dulu yang masih pendek jangkauan
tangan dan kakinya.
Ide-ide bermunculan, tentang bagaimana mengembangkan penyelenggaraan
pendidikan. namun sejauh ini seringkali terbentur oleh ketiadaan kemampuan
untuk membiat kebijakan.
Jangankan kebijakan pendidikan di level makro, di
level kecil seperti sekolah saja ide-ide ku seringkali terbentur oleh ketiadaan
otoritas untuk membuat kebijakan.
Itu hal
stagnan yang pertama.
Selanjutnya, terkait finansial. Aku bersyukur diberi
kecukupan rezeki. Untuk kebutuhan primer aku tidak kekurangan. Namun, aku belum
mencapai level kebebasan finansial yang biasanya membuat orang bisa berderma
banyak kepada sesama.
Ide begitu banyak. Namun masih bingung, darimana memulainya.
Ini lah paradoksalnya ide. Ketika tidak ada ide, orang
bingung mau melakukan apa. Ketika ide begitu banyak, orang juga bingung mau
mengeksekusi ide yang mana. Akhirnya kadang ktia tidak kemana-mana dan hanya
menghabiskan waktu tanpa melakukan apa-apa.
Waktu terus berlalu-harus ada tindakan yang dilakukan.
Akhirnya aku sedang mencoba mengeksekusi satu pilihan
ide.
Bismillah…semoga lancer sukses dan berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar