Selasa, 30 Juli 2013

My Journey on being a teacher

 

 

Memang, aku bercita-cita menjadi guru pada saat aku belajar di Sekolah Menengah Pertama. Dulu aku berkeinginan untuk merevitalisasi SMP-ku ( SMP n 2 Kandangserang) yang mengalami kekacauan manajemen. Seringnya guru yang tidak masuk sekolah untuk mengajar dengan alasan jarak tempuh antara rumah mereka dengan sekolah, fasilitas sekolah yang kurang dari standar, terbengkalainya potensi luar biasa yang dimiliki siswa, memunculkan jiwa kepahlawananku. Cita-cita itu terus ada sampai aku SMA, hingga kuputuskan untuk mengambil jurusan keguruan di perguruan tinggi. Kini aku telah meraih mimpiku itu, namun baru kusadari bahwa ternyata tidak mudah menjadi guru, apalagi menjadi guru pembaharu. Guru merupakan figur yang dinilai sempurna oleh masyarakat, sehingga seolah-olah tidak ada toleransi sedikitpun dari masyarakat untuk guru mempunyai cela.
Satu hal yang membuatku semangat menjalani profesi sebagai guru adalah ketika aku berhasil menjadi media berprestasinya murid-muridku, dan itu terjadi ketika aku berhasil membimbing anak didikku untuk mengikuti lomba pidato bahasa inggris tingkat karesidenan, sehingga dia menjadi juara 1 dalam perlombaan tersebut. Tidak ada kata baku dalam kamus hidupku. aku hidup mengalir mengikuti kata hatiku dan bisikan jiwa ku. Ketika hati ini berkata untuk beralih menggeluti profesi, hobi, kebiasaan, dan nasib lain ya aku turuti. Betapapun kurangmendukungnya lingkungan di sekitarku, karena 'aku adalah pribadi yang sangat berdaulat atas semua sikap, perbuatan, keputusan yang ada padaku.
Entah apalagi yang akan dibisikkan oleh lentera jiwaku, aku sedang menunggu itu. Hmm... Life...

1 komentar: