Kamis, 19 Januari 2023

Kakakku

 

Aku sangat jarang berkomunikasi dengan kakakku. Setiap kali ada kesempatan untuk berkomunikasi selalu berjalan dengan kaku. Entah napa, seringkali ada rasa segan untuk berkomunikasi dengannya. Hal tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh pengalaman hubungan kami di masa lalu. Saat kecil, kami tidak begitu akur, malah sering berantem. Aku yang merupakan anak kedua sering berhadapan dengan kakakku yang berkoalisi dengan adikku. Itu dulu.

Sekarang, seiring dengan bertambahnya usia dan kedewasaan, komunikasi antara kami berangsur mencair.

Dulu, kakak ku adalah orang yang otak kiri tulen. Pemikiran-pemikirannya sangat linier. Orientasinya pekerja tulen. Setiap kali aku ngobrol tentang ide usaha, selalu saja laksana gayung tak bersambut. Dia seperti tak tertarik sama sekali dengan dunia wirausaha. Fokusnya adalah menjadi aparatur sipil negara yang baik, lurus dan jalani apa adanya.

Itu dulu.

Sekarang lain.

Kakakku adalah orang yang berhaluan otak kanan tulen. Meski masih menyandang posisi sebagai seorang ASN, orientasi bisnisnya sangat kental, action bisnisnya sangat cepat. Insting bisnisnya sangat tajam. Itu semua terjadi belum lama ini. Ada titik balik yang menjadi momentum perubahan pola pikirnya.

Aku masih ingat, pada tahun 2018 dia kenal dengan seseorang yang akhirnya merubah mindsetnya. Orang tersebut adalah pemilik PT. Sunat Modern Indonesia, Andri Suwarno. Beliau dulunya adalah seorang ASN yang bekerja di rumah sakit. Namun sekarang beliau menjadi seorang wiraswastawan penuh waktu dengan aneka bisnis profitable yang beliau geluti.

Kakakku mengakui sendiri bahwa titik balik perubahannya berawal dari perkenalannya dan kedekatannya dengan pak Andri. Beliau berubah secara drastic dari semula yang merupakan seorang yang berhaluan otak kiri tulen, menjadi orang yang otak kanan tulen.

Seringkali aku mendapat kata-kata bijak, bahwa titik balik perubahan hidup seseorang seringkali dimulai dari perubahan circle pergaulan. Nasib hidup yang kurang bagus sering dipengaruhi oleh circle pergaulan negative. Begitu pula, nasib hidup yang penuh keberuntungan sering bermula dari circle pergaulan yang terdiri dari orang-orang sukses yang penuh dengan energi positif. Sangkin seringnya aku mendengar hal itu, aku menganggapnya sebagai hal yang klise. Namun, faktanya, itu benar adanya. Rubah pergaulanmu, maka hidupmu akan berubah.

Dulu, aku sering menghindari komunikasi dengan kakakku. Maklum, aku merasa bahwa setiap kali kami melakukan diskusi, topik yang ada menjurus ke judgement, nasihat, saran, dan hal-hal yang disampaikan penuh kekakuan, layaknya seorang yang lebih pengalaman dan tua memberi nasihat kepada orang yang belum beranjak dewasa dan lebih muda.

Memberi nasihat itu memang bagus, dan mendengarkan nasihat juga baik buat hidup kita. Namun ketika yang aku rasakan adalah bahwa gaya komunikasi kakakku terkesan seperti orang yang menggurui orang yang belum dewasa sama sekali, itu rasanya tidak nyaman. Masalahnya adalah cara berkomunikasi kakakku persis seperti cara komunikasinya orang yang sedang mengajari anak yang masih bodoh, yang miskin wawasan, dan sama sekali belum dewasa. Aku memang adiknya, namun semestinya dia mampu memahamiku sebagai individu yang harus dihargai pula independensinya, kedaulatan sikapnya, cara berpikirnya, dan tentunya sudah terlalu dewasa untuk sekedar diberi nasihat-nasihat normative.

Sekarang beda

Akhir-akhir ini, aku sering menikmati mendengarkan ujaran-ujaran nasihat dan pemikiran kakakku. Saat bertemu di rumah, aq sengaja lebih lama diam dan fokus mendengarkan petuah-petuah yang ia sampaikan.

Dia yang sekarang sudah beda dari dia yang dulu.

Dia yang sekarang adalah seseorang yang sudah berhasil menerapkan ilmu yang sudah lama aku pelajari namun aku belum berhasil menerapkannya, seperti The Law of attraction, growth mindset, positive circle, dsb. Dia adalah orang yang walking his talk, taking action more than merely saying words.

Sekarang aku justru menikmati momen-momen diskusi dengan kakakku. Sebenarnya aku tidak menghendaki diski. Aku lebih suka mendengarkan dia menyampaikan pemikira-pemikirannya yang otentik dan menggugah. Bukan pemikiran-pemikiran yang baru memang. Namun pemikiran tersebut terasa bermakna karena dia sendiri sudah berhasil memperbaiki hidup ke taraf yang jauh lebih baik setelah menerapkan pemikiran-pemikirannya.

Aku belajar dari kakakku tentang berbagai hal. Aku belajar tentang kekuatan keyakinan terhadap dzat yang Maha Kaya, yaitu Alloh SWT. Aku belajar tentang hukum ketertarikan. Aku belajar tentang hidup sukses mulia. Aku belajar tentang kekuatan positive circle.

Aku memang tidak mengidolakannya, namun kini dia termasuk orang yang inspiratif bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar