Salah satu pemandangan yang sangat ku suka...
Bejubunnya orang-orang di dalam stasiun kereta...
Tak perlu banyak kampanye verbal untuk menggerakkan hati masyarakat
agar lebih memilih transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi yang
mereka piara...
Cukup dengan sediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau biayanya, mereka bakal rela memarkir kendaraan pribadinya di rumah selama mereka pergi bekerja...
Makin hari, makin macet saja kota-kota besar di Indonesia...
Inilah ekses negatifnya ketika keinginan untuk show off harta dengan membawa kendaraan pribadi di jalan raya, bertemu dengan ketidaktersediaan fasilitas transportasi umum yang mampu menarik minat warga...
Sayang sekali, di negeriku tercinta, KEMACETAN masih sebatas topic yang menjadi komoditas untuk meraih simpati warga dengan menebar janji manis dikala pilkada atau pemilihan kepala negara...
Bukan dijadikan sebagai topik masalah yang harus diselesaikan dengan segera...
Layaknya, kita perlu belajar pada negara-negara tetangga...
Menjadi hebat tak perlu harus selalu dengan gagah-gagahan dan terlihat bergaya...
Sepertinya masih asing di negeriku, orang berbaju rapi, berdasi, wangi, tapi mau pergi bekerja dengan naik sepeda atau transportasi umum yang tersedia...
Tapi di negeri sakura, bukan satu, dua, atau tiga, melainkan sudah begitu jamak orang-orang berbaju rapi dan berdasi mau mengayuh sepeda untuk pergi bekerja...
Seolah dari penampilan mereka tersirat makna, bahwa hebat dan bergaya tak selalu harus jauh dari sifat sederhana...
Ini bukan tentang membandingkan antara satu dengan lainnya...
Namun memang sudah selayaknya kita belajar segala hal positif dan meniru segala kebaikan yang ditunjukkan oleh sesama...
Kembali ke topik semula...
Andai yang punya kekuasaan mau bekerja menyediakan fasilitas transportasi umum yang nyaman dan menarik minat warga...
Andai masyarakat mau belajar bahwa menjadi hebat tak harus jauh dari sederhana...
Maka di negeriku, mungkin KEMACETAN bakal menjadi sejarah semata...
Bukan menjadi problematika yang hanya menjadi pembicaraan media berita dan tak pernah berhenti menjadi pemicu ketidaknyamanan kita...
#@SendaiStation
Cukup dengan sediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau biayanya, mereka bakal rela memarkir kendaraan pribadinya di rumah selama mereka pergi bekerja...
Makin hari, makin macet saja kota-kota besar di Indonesia...
Inilah ekses negatifnya ketika keinginan untuk show off harta dengan membawa kendaraan pribadi di jalan raya, bertemu dengan ketidaktersediaan fasilitas transportasi umum yang mampu menarik minat warga...
Sayang sekali, di negeriku tercinta, KEMACETAN masih sebatas topic yang menjadi komoditas untuk meraih simpati warga dengan menebar janji manis dikala pilkada atau pemilihan kepala negara...
Bukan dijadikan sebagai topik masalah yang harus diselesaikan dengan segera...
Layaknya, kita perlu belajar pada negara-negara tetangga...
Menjadi hebat tak perlu harus selalu dengan gagah-gagahan dan terlihat bergaya...
Sepertinya masih asing di negeriku, orang berbaju rapi, berdasi, wangi, tapi mau pergi bekerja dengan naik sepeda atau transportasi umum yang tersedia...
Tapi di negeri sakura, bukan satu, dua, atau tiga, melainkan sudah begitu jamak orang-orang berbaju rapi dan berdasi mau mengayuh sepeda untuk pergi bekerja...
Seolah dari penampilan mereka tersirat makna, bahwa hebat dan bergaya tak selalu harus jauh dari sifat sederhana...
Ini bukan tentang membandingkan antara satu dengan lainnya...
Namun memang sudah selayaknya kita belajar segala hal positif dan meniru segala kebaikan yang ditunjukkan oleh sesama...
Kembali ke topik semula...
Andai yang punya kekuasaan mau bekerja menyediakan fasilitas transportasi umum yang nyaman dan menarik minat warga...
Andai masyarakat mau belajar bahwa menjadi hebat tak harus jauh dari sederhana...
Maka di negeriku, mungkin KEMACETAN bakal menjadi sejarah semata...
Bukan menjadi problematika yang hanya menjadi pembicaraan media berita dan tak pernah berhenti menjadi pemicu ketidaknyamanan kita...
#@SendaiStation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar